Rabu, Oktober 29
Kisah-kisah inspiratif dari Fathimah Azzahra
Sejarah Ahlul Bait

Kisah-kisah inspiratif dari Fathimah Azzahra

🟢 1. Pahala Menjawab Pertanyaan Agama Seorang wanita datang kepada Sayyidah Fatimah (a.s.) untuk menanyakan hukum agama atas nama ibunya yang sudah lemah. Wanita itu bertanya hingga sepuluh kali. Meski pertanyaannya berulang-ulang, Fatimah tetap menjawab dengan sabar tanpa menunjukkan rasa kesal. Ketika wanita itu merasa sungkan, Sayyidah Fatimah berkata bahwa menjawab pertanyaan agama tidaklah melelahkan baginya, bahkan ia menganggapnya seperti seseorang yang dibayar mahal untuk membawa beban berat. Ia menegaskan bahwa setiap jawaban yang diberikannya bernilai besar di sisi Allah, jauh melebihi dunia dan isinya. Ia juga menyampaikan sabda Nabi bahwa para ulama dan orang berilmu di hari kiamat akan diberi mahkota kemuliaan karena telah membimbing umat. 🟠 2. Kunjungan Abu Ba...
Abdullah bin Saba: Antara Realita dan Mitos Sejarah
Akidah Syiah, Sejarah Ahlul Bait

Abdullah bin Saba: Antara Realita dan Mitos Sejarah

Abdullah bin Saba adalah tokoh kontroversial dalam sejarah Islam yang oleh sebagian kalangan digambarkan sebagai sosok Yahudi yang memeluk Islam, lalu menyebarkan ajaran sesat, menyulut fitnah dalam masyarakat Islam, dan menjadi pemicu utama pemberontakan terhadap Khalifah Utsman bin Affan. Banyak narasi menyebut bahwa ia adalah biang keladi dari fitnah besar yang menyebabkan pembunuhan Utsman dan pecahnya perang-perang besar seperti Perang Jamal dan Shiffin. Asal-Usul Tuduhan dan Pandangan Tokoh Sejarah Menurut sejarawan seperti Tabari, Abdullah bin Saba berasal dari Yaman dan berpura-pura masuk Islam. Ia melakukan perjalanan ke berbagai wilayah Muslim seperti Kufah, Syam, Mesir, dan Basrah, menyebarkan pandangan seperti kepercayaan akan kembalinya Nabi (raj’ah) dan bahwa Ali a...
Beberapa kisah inspiratif dari Imam Husain as
Sejarah Ahlul Bait

Beberapa kisah inspiratif dari Imam Husain as

Langkah Kecil, Dampak Besar Imam Husain a.s pernah melihat seorang budak makan bersama seekor anjing. Ketika ditanya, sang budak berkata bahwa ia sedang bersedih dan ingin membuat anjing itu bahagia agar hatinya sendiri turut terhibur. Ia juga mengungkapkan keinginannya untuk bebas dari tuan Yahudinya. Imam Husain segera mendatangi tuannya dan menebus budak tersebut dengan 200 dinar. Namun sang tuan justru menghadiahkan budak itu dan kebunnya kepada Imam, bahkan mengembalikan uang tersebut. Imam Husain lalu menghadiahkan kembali uang itu kepada tuan tadi. Hal itu menggerakkan hati sang tuan dan ia pun memberikan semua itu kepada budak tersebut. Imam pun segera memerdekakan budak itu dan memberikan hartanya. Istri sang tuan yang menyaksikan kebaikan itu masuk Islam dan memberikan m...
Keadilan Imam Ali (a.s) yang Menyentuh Hati dan Mengislamkan Seorang Nasrani
Sejarah Ahlul Bait

Keadilan Imam Ali (a.s) yang Menyentuh Hati dan Mengislamkan Seorang Nasrani

Di masa kekhalifahannya di Kufah, Imam Ali (a.s) kehilangan baju zirahnya. Beberapa waktu kemudian, zirah itu ditemukan berada di tangan seorang pria Nasrani. Imam Ali tidak serta-merta mengambilnya kembali, melainkan membawa perkara tersebut ke pengadilan. Ia menyatakan bahwa zirah itu miliknya, belum pernah dijual atau diberikan, dan kini berada di tangan orang lain tanpa hak. Sang hakim, dengan adil, meminta Imam Ali menghadirkan saksi karena ia adalah pihak yang mengklaim. Imam Ali pun tersenyum dan mengakui bahwa ia memang tak punya saksi. Maka, berdasarkan hukum, hakim memutuskan bahwa zirah itu milik si Nasrani. Namun, tak lama setelah keluar dari pengadilan, pria Nasrani itu merasa tersentuh oleh keadilan dan kerendahan hati seorang khalifah yang tunduk pada hukum tanpa meman...
Kisah dibebaskannya tawanan Persia oleh Imam Ali dan pernikahan Imam Husain dengan Shahrbanu
Sejarah Ahlul Bait, Tak Berkategori

Kisah dibebaskannya tawanan Persia oleh Imam Ali dan pernikahan Imam Husain dengan Shahrbanu

Setelah para tawanan dari Persia (Iran) dibawa ke Madinah, Umar berencana menjual para perempuan sebagai budak dan memperbudak para laki-laki. Namun, Imam Ali (a.s) menentang keputusan itu dengan mengingatkan sabda Rasulullah (s.a.w): "Hormatilah tokoh-tokoh terkemuka setiap kaum, meskipun mereka berbeda keyakinan dengan kalian." Imam Ali menyatakan bahwa para tawanan ini telah tunduk, mencintai Islam, dan dari keturunan mereka akan lahir anak-anaknya. Maka beliau membebaskan bagian tawanan yang menjadi haknya karena Allah, dan seluruh Bani Hasyim mengikuti jejak beliau. Kaum Muhajirin dan Anshar pun memberikan bagian mereka kepada Imam Ali, yang kemudian juga membebaskannya karena Allah. Umar bertanya mengapa Imam Ali menentang keputusannya, dan beliau kembali mengingatkan sabda Nabi. ...
Sayidah Fatimah al-Ma’shumah ‘alaihas-salam
Sejarah Ahlul Bait

Sayidah Fatimah al-Ma’shumah ‘alaihas-salam

Sayidah Fatimah al-Ma'shumah سلام الله علیها adalah putri Imam Musa al-Kazhim عليه‌السلام dan saudari kandung Imam Ali al-Ridha عليه‌السلام. Beliau adalah wanita paling mulia ketiga dalam keluarga Ahlul Bait عليهم‌السلام setelah Sayidah Fatimah dan Sayidah Zainab سلام الله علیهما. Makam beliau terletak di kota Qom, dan dalam berbagai riwayat, sangat ditekankan keutamaan menziarahi beliau. Nama: Fatimah Julukan: Ma'shumah (yang terjaga dari dosa), Karimah Ahlul Bait (yang mulia dari keluarga Nabi) Kunyah: — Ayah: Imam Musa al-Kazhim عليه‌السلام Ibu: Najmah Tanggal lahir: Tahun 173 H Tempat lahir: Madinah Masa Imamah: — Umur: — Wafat: Tahun 201 H Sebab wafat: — Pembunuh: — Makam: Qom Biografi Tanggal lahir dan wafat Sayidah Fatimah al-Ma...
Hewan-Hewan Haram Dimakan Menurut Hukum Islam dalam Fikih Ahlul Bait
Fikih Ahlul Bait

Hewan-Hewan Haram Dimakan Menurut Hukum Islam dalam Fikih Ahlul Bait

Hewan haram dimakan adalah hewan-hewan yang menurut hukum Islam dilarang untuk dikonsumsi dagingnya. Hewan-hewan ini dibagi menjadi tiga kelompok: hewan darat, hewan laut, dan burung. Daftar Isi: Jenis-Jenis Hewan Haram Dimakan Klasifikasi Lain2.1. Hewan Laut2.2. Hewan Darat2.3. Burung2.4. Serangga Keadaan yang Menjadikan Hewan Halal Menjadi Haram Kotoran Hewan Haram Dimakan Catatan Kaki Referensi 1. Jenis-Jenis Hewan Haram Dimakan Secara umum, hewan-hewan haram dimakan dikelompokkan sebagai berikut: Semua hewan laut, kecuali ikan yang bersisik, haram dimakan. Di antara hewan darat, yang haram dimakan adalah anjing, babi, dan hewan buas yang memiliki taring dan cakar tajam seperti singa, rubah, kelinci, serigala, gajah, dan sebagainya. Namun, semua j...
Hukum Penggunaan Tembakau dan Narkoba menurut Rahbar
Fikih Ahlul Bait

Hukum Penggunaan Tembakau dan Narkoba menurut Rahbar

Pertanyaan 1398: Apa hukum penggunaan tembakau di kantor-kantor pemerintah dan tempat umum? Jawaban: Jika bertentangan dengan peraturan internal kantor dan tempat umum, atau menyebabkan gangguan dan ketidaknyamanan bagi orang lain, atau membahayakan mereka, maka hal itu tidak diperbolehkan. Pertanyaan 1399: Saudara saya adalah pecandu narkoba dan juga seorang pengedar narkoba. Apakah saya wajib melaporkannya kepada pihak berwenang agar mereka menghentikan perbuatannya? Jawaban: Anda wajib melakukan amar ma'ruf nahi munkar (mengajak kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran), dan Anda harus membantunya untuk berhenti dari kecanduan serta mencegahnya dari menyelundupkan, menjual, dan mendistribusikan narkoba. Jika melaporkan keadaannya kepada pihak berwenang dapat membantu menghentik...
Hukum-hukum keraguan dan yang membatalkan dalam shalat
Fikih Ahlul Bait

Hukum-hukum keraguan dan yang membatalkan dalam shalat

Yang berikut ini adalah pelajaran ke-48 dan ke-49 dari jilid pertama Risalah Edukatif tentang hukum-hukum dan permasalahan syariat, yang disusun dan diterbitkan sesuai dengan fatwa Ayatollah Agung Sayyid Ali Khamenei (semoga beliau selalu dalam lindungan Allah). Pembatal Salat Hilangnya salah satu hal yang wajib dijaga saat salat, seperti menutup aurat atau tempat salat bukan tempat yang haram (ghasbi). Batalnya wudu. Menghadap selain kiblat saat salat. Berbicara. Salat dengan tangan bersedekap (menyilangkan tangan di dada) seperti yang dilakukan oleh sebagian mazhab. Mengucapkan “Amin” setelah membaca surah Al-Fatihah. Tertawa. Menangis. Melakukan sesuatu yang merusak bentuk salat, seperti bertepuk tangan atau melompat. Makan dan minum. Keraguan ya...
Jika tidak bisa dikerjakan semua, bukan berarti ditinggalkan semuanya
Inspirasi

Jika tidak bisa dikerjakan semua, bukan berarti ditinggalkan semuanya

Prinsip "do it all or not at all" (kerjakan semua atau tidak sama sekali) memang bertentangan secara makna dengan perkataan Imam Ali bin Abi Thalib (as) yang diriwayatkan dalam Nahjul Balaghah: "Jika tidak bisa dikerjakan semua, bukan berarti ditinggalkan semua." Perbedaan Prinsip Keduanya: "Do it all or not at all" Prinsip ini cenderung perfeksionis dan ekstrem. Jika seseorang tidak bisa melakukan sesuatu secara sempurna (100%), maka lebih baik tidak usah dilakukan sama sekali. Risikonya: Menghambat kemajuan, menyebabkan penundaan, atau kehilangan kesempatan karena takut tidak sempurna. Perkataan Imam Ali (as) Mengajarkan keseimbangan dan realistis. Jika tidak bisa melakukan sesuatu secara penuh, lakukan semampunya (me...
Dukung Kami Dukung Kami