Sabtu, September 13
Kisah dibebaskannya tawanan Persia oleh Imam Ali dan pernikahan Imam Husain dengan Shahrbanu
Kisah Ahlul Bait dan Sejarah, Tak Berkategori

Kisah dibebaskannya tawanan Persia oleh Imam Ali dan pernikahan Imam Husain dengan Shahrbanu

Setelah para tawanan dari Persia (Iran) dibawa ke Madinah, Umar berencana menjual para perempuan sebagai budak dan memperbudak para laki-laki. Namun, Imam Ali (a.s) menentang keputusan itu dengan mengingatkan sabda Rasulullah (s.a.w): "Hormatilah tokoh-tokoh terkemuka setiap kaum, meskipun mereka berbeda keyakinan dengan kalian." Imam Ali menyatakan bahwa para tawanan ini telah tunduk, mencintai Islam, dan dari keturunan mereka akan lahir anak-anaknya. Maka beliau membebaskan bagian tawanan yang menjadi haknya karena Allah, dan seluruh Bani Hasyim mengikuti jejak beliau. Kaum Muhajirin dan Anshar pun memberikan bagian mereka kepada Imam Ali, yang kemudian juga membebaskannya karena Allah. Umar bertanya mengapa Imam Ali menentang keputusannya, dan beliau kembali mengingatkan sabda Nabi. ...
Sayidah Fatimah al-Ma’shumah ‘alaihas-salam
Kisah Ahlul Bait dan Sejarah

Sayidah Fatimah al-Ma’shumah ‘alaihas-salam

Sayidah Fatimah al-Ma'shumah سلام الله علیها adalah putri Imam Musa al-Kazhim عليه‌السلام dan saudari kandung Imam Ali al-Ridha عليه‌السلام. Beliau adalah wanita paling mulia ketiga dalam keluarga Ahlul Bait عليهم‌السلام setelah Sayidah Fatimah dan Sayidah Zainab سلام الله علیهما. Makam beliau terletak di kota Qom, dan dalam berbagai riwayat, sangat ditekankan keutamaan menziarahi beliau. Nama: Fatimah Julukan: Ma'shumah (yang terjaga dari dosa), Karimah Ahlul Bait (yang mulia dari keluarga Nabi) Kunyah: — Ayah: Imam Musa al-Kazhim عليه‌السلام Ibu: Najmah Tanggal lahir: Tahun 173 H Tempat lahir: Madinah Masa Imamah: — Umur: — Wafat: Tahun 201 H Sebab wafat: — Pembunuh: — Makam: Qom Biografi Tanggal lahir dan wafat Sayidah Fatimah al-Ma...
Hewan-Hewan Haram Dimakan Menurut Hukum Islam dalam Fikih Ahlul Bait
Fikih Ahlul Bait

Hewan-Hewan Haram Dimakan Menurut Hukum Islam dalam Fikih Ahlul Bait

Hewan haram dimakan adalah hewan-hewan yang menurut hukum Islam dilarang untuk dikonsumsi dagingnya. Hewan-hewan ini dibagi menjadi tiga kelompok: hewan darat, hewan laut, dan burung. Daftar Isi: Jenis-Jenis Hewan Haram Dimakan Klasifikasi Lain2.1. Hewan Laut2.2. Hewan Darat2.3. Burung2.4. Serangga Keadaan yang Menjadikan Hewan Halal Menjadi Haram Kotoran Hewan Haram Dimakan Catatan Kaki Referensi 1. Jenis-Jenis Hewan Haram Dimakan Secara umum, hewan-hewan haram dimakan dikelompokkan sebagai berikut: Semua hewan laut, kecuali ikan yang bersisik, haram dimakan. Di antara hewan darat, yang haram dimakan adalah anjing, babi, dan hewan buas yang memiliki taring dan cakar tajam seperti singa, rubah, kelinci, serigala, gajah, dan sebagainya. Namun, semua j...
Hukum Penggunaan Tembakau dan Narkoba menurut Rahbar
Fikih Ahlul Bait

Hukum Penggunaan Tembakau dan Narkoba menurut Rahbar

Pertanyaan 1398: Apa hukum penggunaan tembakau di kantor-kantor pemerintah dan tempat umum? Jawaban: Jika bertentangan dengan peraturan internal kantor dan tempat umum, atau menyebabkan gangguan dan ketidaknyamanan bagi orang lain, atau membahayakan mereka, maka hal itu tidak diperbolehkan. Pertanyaan 1399: Saudara saya adalah pecandu narkoba dan juga seorang pengedar narkoba. Apakah saya wajib melaporkannya kepada pihak berwenang agar mereka menghentikan perbuatannya? Jawaban: Anda wajib melakukan amar ma'ruf nahi munkar (mengajak kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran), dan Anda harus membantunya untuk berhenti dari kecanduan serta mencegahnya dari menyelundupkan, menjual, dan mendistribusikan narkoba. Jika melaporkan keadaannya kepada pihak berwenang dapat membantu menghentik...
Hukum-hukum keraguan dan yang membatalkan dalam shalat
Fikih Ahlul Bait

Hukum-hukum keraguan dan yang membatalkan dalam shalat

Yang berikut ini adalah pelajaran ke-48 dan ke-49 dari jilid pertama Risalah Edukatif tentang hukum-hukum dan permasalahan syariat, yang disusun dan diterbitkan sesuai dengan fatwa Ayatollah Agung Sayyid Ali Khamenei (semoga beliau selalu dalam lindungan Allah). Pembatal Salat Hilangnya salah satu hal yang wajib dijaga saat salat, seperti menutup aurat atau tempat salat bukan tempat yang haram (ghasbi). Batalnya wudu. Menghadap selain kiblat saat salat. Berbicara. Salat dengan tangan bersedekap (menyilangkan tangan di dada) seperti yang dilakukan oleh sebagian mazhab. Mengucapkan “Amin” setelah membaca surah Al-Fatihah. Tertawa. Menangis. Melakukan sesuatu yang merusak bentuk salat, seperti bertepuk tangan atau melompat. Makan dan minum. Keraguan ya...
Jika tidak bisa dikerjakan semua, bukan berarti ditinggalkan semuanya
Inspirasi

Jika tidak bisa dikerjakan semua, bukan berarti ditinggalkan semuanya

Prinsip "do it all or not at all" (kerjakan semua atau tidak sama sekali) memang bertentangan secara makna dengan perkataan Imam Ali bin Abi Thalib (as) yang diriwayatkan dalam Nahjul Balaghah: "Jika tidak bisa dikerjakan semua, bukan berarti ditinggalkan semua." Perbedaan Prinsip Keduanya: "Do it all or not at all" Prinsip ini cenderung perfeksionis dan ekstrem. Jika seseorang tidak bisa melakukan sesuatu secara sempurna (100%), maka lebih baik tidak usah dilakukan sama sekali. Risikonya: Menghambat kemajuan, menyebabkan penundaan, atau kehilangan kesempatan karena takut tidak sempurna. Perkataan Imam Ali (as) Mengajarkan keseimbangan dan realistis. Jika tidak bisa melakukan sesuatu secara penuh, lakukan semampunya (me...
Tempat-tempat yang Dikaitkan dengan Imam Zaman (aj)
Serba-serbi

Tempat-tempat yang Dikaitkan dengan Imam Zaman (aj)

Dalam tradisi Syiah, terdapat banyak tempat yang dipercayai memiliki hubungan spiritual dengan Imam Mahdi (aj), Sang Penyelamat yang dijanjikan. Tempat-tempat ini menjadi simbol harapan dan penantian bagi para pengikutnya. Umat Syiah dianjurkan untuk hadir di tempat-tempat tersebut, menyampaikan doa dan keluh kesah mereka kepada Allah SWT, serta memohon percepatan kemunculan Imam Mahdi (aj). Berikut ini adalah beberapa tempat yang paling dikenal: 1. Masjid Suci Jamkaran Masjid Jamkaran terletak sekitar 6 kilometer dari kota suci Qom menuju jalan ke Kashan. Masjid ini dikenal sebagai tempat yang mendapat perhatian khusus dari Imam Mahdi (aj). Dalam sebuah riwayat, Imam meminta seorang bernama Hasan bin Mutslih untuk mengajak umat mengunjungi masjid ini dan memuliakannya. Imam juga men...
Ziarah Umat Islam Syiah ke Karbala: Antara Spiritualitas dan Isu yang Beredar
Akidah Syiah

Ziarah Umat Islam Syiah ke Karbala: Antara Spiritualitas dan Isu yang Beredar

Apa itu Ziarah ke Karbala? Ziarah ke Karbala adalah kunjungan spiritual ke makam Imam Husain bin Ali (as), cucu Rasulullah SAW, yang gugur syahid dalam tragedi Karbala pada 10 Muharram 61 H (tahun 680 M). Peristiwa ini dikenal sebagai Hari Asyura, yang sangat penting bagi umat Islam, khususnya Syiah. Ziarah ini dilakukan sepanjang tahun, namun puncaknya pada Arba'in, yaitu hari ke-40 setelah Asyura. Arba'in adalah salah satu peristiwa keagamaan terbesar di dunia, dengan jutaan peziarah berjalan kaki menuju Karbala sebagai bentuk cinta dan penghormatan kepada Imam Husain (as). Nilai Spiritualitas Ziarah Karbala Bagi umat Syiah, ziarah ini bukan sekadar ritual, tapi: Simbol perlawanan terhadap kezaliman Bentuk kesetiaan pada perjuangan Ahlulbait Menghidupkan semanga...
Mengapa Imam Ali Diam Saat Sayidah Fatimah Disakiti? Inilah Penjelasan Sejarahnya
Akidah Syiah, Kisah Ahlul Bait dan Sejarah

Mengapa Imam Ali Diam Saat Sayidah Fatimah Disakiti? Inilah Penjelasan Sejarahnya

Salah satu pertanyaan yang sering muncul dalam benak umat Islam adalah: Jika Imam Ali (as) dikenal sebagai sosok paling berani di zamannya, mengapa beliau tidak bereaksi ketika istrinya, Sayidah Fatimah az-Zahra (sa), disakiti? Mengapa beliau diam dan tidak menuntut balas? Sosok Pemberani yang Tidak Bertindak? Imam Ali (as) dikenal sebagai Singa Allah, penakluk benteng Khaibar, dan sosok yang mampu mengangkat pintu gerbang benteng hanya dengan satu tangan—sesuatu yang tak bisa dilakukan oleh empat puluh orang sekalipun. Maka wajar jika orang bertanya-tanya: Mengapa saat rumahnya diserbu dan istrinya dilukai, beliau memilih diam? Pertanyaan ini bahkan telah menjadi perbincangan sejak masa awal Islam. Kaum Kufah, misalnya, pernah secara langsung menanyakan hal ini kepada Imam Ali (a...
Belajar Toleransi dari Imam Ja’far ash-Shadiq (as): Teladan Persatuan Umat Islam
Akidah Syiah, Inspirasi

Belajar Toleransi dari Imam Ja’far ash-Shadiq (as): Teladan Persatuan Umat Islam

PendahuluanDi tengah meningkatnya polarisasi di dunia Islam, ajaran Imam Ja'far ash-Shadiq (as) tentang persatuan dan toleransi menjadi relevan lebih dari sebelumnya. Sebagai pemimpin spiritual dan intelektual, Imam Shadiq (as) tidak hanya mengajarkan doktrin Syiah, tetapi juga menunjukkan bagaimana berinteraksi dengan penuh hormat kepada muslim non-Syiah. Sikap Imam Shadiq terhadap Ulama Non-Syiah Menghormati Perbedaan Imam Shadiq (as) sering berdiskusi dengan ulama Sunni seperti Abu Hanifah dan Malik bin Anas. Kedekatan ini membuat mereka tidak menyadari bahwa beliau adalah pemimpin mazhab yang berbeda. Malik bin Anas, pendiri mazhab Maliki, pernah memuji:"Tidak ada mata yang melihat, telinga yang mendengar, atau hati yang membayangkan seseorang lebih mulia daripada Ja'far bin...
Dukung Kami Dukung Kami