Minggu, November 2
Fikih Ahlul Bait

Tata cara Shalat Ayat (gerhana, gempa, dll) dalam fikih Ahlul Bait as

Shalat Ayat adalah salah satu shalat wajib yang dilaksanakan ketika terjadi fenomena alam tertentu yang dianggap sebagai tanda kekuasaan Allah. Sebab-sebab Shalat Ayat Menjadi Wajib Shalat ayat diwajibkan ketika terjadi peristiwa alam berikut: Gempa bumi. Gerhana matahari (kusuf). Gerhana bulan (khusuf). Badai dahsyat, angin kencang, petir, halilintar, atau fenomena langit/bumi lain yang menimbulkan rasa takut besar bagi kebanyakan orang (misalnya angin berwarna merah atau kuning). Shalat ini hanya wajib bagi penduduk daerah yang mengalami peristiwa tersebut, tidak berlaku bagi orang di tempat lain. Tata Cara Melaksanakan Shalat Ayat Shalat ayat terdiri dari 2 rakaat, dan setiap rakaat memiliki 5 kali ruku’. Jadi total dalam shalat ayat terdapat 10 ruku’. Ada dua cara pelaksanaa...
Sejarah Ahlul Bait

Harga gandum melambung tinggi

Pada suatu hari di Madinah harga gandum dan roti melambung tinggi. Semua orang mulai khawatir dan semampunya mereka membeli gandum untuk disimpan selama mungkin. Banyak juga orang yang tidak mampu dan mereka terpaksa membeli gandum dengan harga yang tinggi untuk kebutuhan sehari-hari. Imam Shadiq as bertanya kepada suruhannya yang bernama Mu’attab, “Seberapa banyak gandum yang kita miliki?” “Cukup untuk beberapa bulan,” katanya. Imam Shadiq as berkata, “Jual gandum-gandum kita ke pasar semuanya.” Mu’attab heran dan bertanya, “Wahai putra Rasulullah saw, bukankah gandum susah didapat di pasaran? Jika kita menjual gandum-gandum ini nanti kita akan kesusahan membelinya kembali.” “Lakukan apa yang kuperintahkan,” kata Imam. Mu’attab pun menjual gandum-gandum tersebut ke pasar dan pulang....
Sejarah Ahlul Bait

Satu nasehat

Seseorang dari kalangan Anshar mendesak Rasulullah saw untuk mengatakan sepatah kalimat sebagai nasehat untuknya. Rasulullah saw bertanya, “Jika aku katakan, apakah kau akan mengerjakannya?” Lelaki itu berkata, “Tentu wahai Rasulullah saw.” Beliau bertanya seperti itu sampai tiga kali dan lelaki Anshar menjawabnya dengan jawaban yang sama. Akhirnya Rasulullah saw bersabda, “Jika engkau hendak mengerjakan sesuatu, maka pertimbangkanlah akibatnya. Jika akibatnya baik maka bertekatlah untuk mengerjakannya. Namun jika akibatnya buruk maka tinggalkanlah.” - Wasail Syiah, jil. 2, hal. 457  
Sejarah Ahlul Bait

Mengumpulkan ranting di padang pasir

Pada salah satu perjalanannya bersama beberapa sahabatnya, Rasulullah saw singgah di suatu tempat yang tandus gersang. Mereka butuh menyalakan api, oleh karena itu mereka harus mencari kayu dan ranting-ranting di sekitar mereka. Setiap orang berpencar dan mulai mengumpulkan ranting-ranting kecil. Karena susah dan jarang sekali ditemukan, mulanya ranting-ranting dan kayu yang mereka dapatkan terlihat tak berguna. Namun akhirnya setelah sekian lama mereka terus mencari terkumpullah kayu dan ranting yang banyak sekali sehingga bisa mereka bakar malam itu. Melihat fenomena itu, Rasulullah saw bersabda kepada mereka, “Begitulah dosa-dosa yang kadang kita remehkan. Suatu saat dosa-dosa yang remeh akan dikumpulkan menjadi tumpukan dosa yang sangat besar.” - Wasail Syiah, jil. 2, hal. 462
Sejarah Ahlul Bait

Pesan terakhir

Ummu Hamidah, ibu Imam Kadhim as dan istri Imam Shadiq as, tengah dirundung duka karena kehilangan suaminya. Abu Bashir salah satu satu sahabat saat itu datang untuk berbela sungkawa atas kepergian Imam Shadiq as. Ummu Hamidah berkata kepada Abu Bashir, “Engkau tidak ada saat beliau memejamkan mata untuk terakhir kalinya. Saat itu ia menyampaikan pesan terakhirnya yang sangat penting.” Abu Bashir menanyakan pesan apakah itu yang sepertinya penting sekali? Ummu Hamidah menceritakan, “Saat itu kedua mata Imam terpejam dan kami sangat mengkawatirkannya. Tiba-tiba ia membuka mata dan berkata agar semua anggota keluarga berkumpul. Kami bergegas mengumpulkan semua sanak keluarga dan kami bersiap-siap mendengarkan pesan pentingnya. Ketika beliau melihat kami sudah berkumpul, beliau berkata, ‘Sy...
Sejarah Ahlul Bait

Tetangga baru

Seseorang dari kalangan Anshar membeli sebuah rumah di Madinah lalu tinggal di situ. Namun ternyata ia baru sadar bahwa tetangganya bukanlah orang yang baik. Ia mengadukan hal itu kepada Rasulullah saw dengan berkata, “Ia adalah tetangga yang tak hanya tidak baik, tapi aku juga khawatir kelak ia akan mencelakakanku.” Kemudian Rasulullah saw mengumpulkan Imam Ali as, Salman, Abu Dzar dan seseorang yang sepertinya Miqdad lalu memerintahkan mereka untuk menyampaikan pengumuman di masjid selama tiga hari, yang berbunyi: “Barang siapa tetangganya tidak aman dari gangguan dan keburukannya maka ia bukanlah orang yang beriman.” Lalu tibalah saat Rasulullah saw menekankan pengumuman itu, seraya mengisyarahkan tangannya ke empat penjuru arah beliau bersabda, “Sampai empat puluh rumah dari setiap ...
Amalan, Doa dan Munajat

Munajat orang-orang yang mengharap

Ini adalah salah satu munajat yang diajarkan oleh Imam Zainal Abidin as dan dikenal dengan Munajat Roojiin (munajat orang-orang yang mengharap). Berikut adalah teks Arab, bacaan dan terjemahannya. يا مَن اِذا سَأَلَهُ عَبدٌ اَعطَاهُ yaa man idzaa sa’alahu ‘abdun a’thooh wahai yang jika hamba memohon Ia pasti memberi وَاِذا اَمَّلَ ما عِندَهُ بَلَّغَهُ مُناهُ wa idzaa ammala maa ‘indahu ballaghohu munaah jika hamba mengharap apa yang ada di sisi-Nya maka Ia mengantarkannya وَاِذا اَقبَلَ عَلَيهِ قَرَّبَهُ وَاَدناهُ wa idzaa aqbala ‘alaihi qorrobahu wa adnaah dan jika hamba menghadap pada-Nya maka Ia semakin mendekatkannya وَاِذا جاهَرَهُ بِالعِصيانِ سَتَرَ عَلى ذَنبِهِ وَغَطّاهُ wa idzaa jaaharohu bil ‘ishyaani sattaro ‘alaa dzanbihi wa ghottooh dan jika hamba lancang bermaksiat Ia menutupi...
Fikih Ahlul Bait

Beberapa hukum fikih shalat jum’at yang perlu diketahui

Di jaman ghaibnya imam Ahlul Bait as, adalah wajib takhyiri, yang artinya boleh memilih antara melaksanakan shalat jum'at atau shalat dhuhur. Jika sudah melaksanakan shalat jum'at, tidak perlu lagi melaksanakan shalat dhuhur, langsung saja setelahnya melaksanakan shalat ashar. Yang wajib Shalat jum'at dua raka'at seperti shalat subuh, hanya bisa berlangsung minimal dilaksanakan oleh lima orang dan dimulai dengan dua khutbah yang disampaikan sendiri oleh imam jum'at. Yang mustahab Dalam shalat jum'at dimustahabkan untuk: Imam membaca surah Al-Fathihah dan surah lain setelahnya dengan suara kencang (jahr) oleh imam jum'at. Membaca surah Al-Jumu'ah seusai surah Al-Fathihah pada raka'at pertama oleh imam jum'at. Membaca surah Al-Munafiqun seusai surah Al-Fathihah pada raka'at kedua...
Amalan, Doa dan Munajat

Doa memohon agar shalat diterima

Dalam kitab Mafatihul Jinan diriwayatkan sebuah doa untuk dibaca seusai shalat dengan harapan Allah swt menerima shalat yang telah kita kerjakan. Berikut doa itu: إِلَهِي هَذِهِ صَلاَتِي ilaahii haadzihii sholaatii ya Allah inilah shalatku صَلَّيْتُهَا لاَ لِحَاجَةٍ مِنْكَ إِلَيْهَا shollaituha laa lihaajatim minka ilaihaa sholat yang Kau tidak butuh padanya وَ لاَ رَغْبَةٍ مِنْكَ فِيهَا wa laa roghbatim minka fiihaa dan yang Kau sama sekali tak menginginkannya إِلاَّ تَعْظِيماً وَ طَاعَةً illa ta’dhiiman, wa thoo’atan kecuali kukerjakan untuk mengagungkan-Mu dan mentaati-Mu وَ إِجَابَةً لَكَ إِلَى مَا أَمَرْتَنِي بِهِ‏ wa ijaabatan laka ilaa maa amartanii bih dan untuk memenuhi panggilan dan seruan-Mu إِلَهِي إِنْ كَانَ فِيهَا خَلَلٌ أَوْ نَقْصٌ ilaahii in kaana fiihaa kholalun auw naqshu...
Amalan, Doa dan Munajat

Muanajat orang-orang yang takut

Di bawah ini adalah teks dan terjemahan "Munajat Orang-orang Yang Takut" (Munajat Al-Khooifiin), salah satu dari 15 Munajat Mulia yang diajarkan oleh Imam Sajjad as. اِلـهي اَتَراكَ بَعدَ الايمانِ بِكَ تُعَذِّبُني Ilaahii atarooka ba’dal iimaani bika tua’ddzibunii ya Allah apakah setelah aku mengimani-Mu lalu Engkau mengadzabku? اَم بَعدَ حُبّي اِيّاكَ تُبَعِّدُني am ba’da hubbii iyyaaka tuba’idunii apakah setelah aku mencintai-Mu nanti Kau akan menjauhkanku? أَم مَعَ رَجائي لِرَحمَتِكَ وَصَفحِكَ تَحرِمُني am ma’a rojaa’ii lirohmatika wa shofhatika tahrimunii apakah setelah kuberharap akan rahmat-Mu nanti Kau akan meninggalkanku? اَم مَعَ استِجارَتي بِعَفوِكَ تُسلِمُني am ma’a istijaarotii bi’afwika tuslimunii apakah setelah kumohon ampunan-Mu nanti Kau akan berpaling dariku? حاشا لِوَجهِك...
Dukung Kami Dukung Kami