Rabu, Oktober 29
Doa-Doa yang Berkaitan dengan Imam Zaman Al-Mahdi dalam Ajaran Ahlulbait
Amalan, Doa dan Munajat

Doa-Doa yang Berkaitan dengan Imam Zaman Al-Mahdi dalam Ajaran Ahlulbait

Imam Zaman Al-Mahdi (af) adalah sosok yang sangat dinantikan oleh kaum Muslimin, khususnya pengikut Ahlulbait. Dalam ajaran Islam, Imam Mahdi (af) adalah pemimpin terakhir yang akan muncul untuk menegakkan keadilan dan membebaskan dunia dari kezaliman. Oleh karena itu, banyak doa yang diajarkan untuk memperkuat hubungan spiritual dengan beliau, memohon keselamatan dan percepatan kemunculannya. Berikut ini adalah beberapa doa yang berkaitan dengan Imam Mahdi (af) dalam ajaran Ahlulbait: 1. Doa Nudbah – Ratapan Rindu kepada Imam Mahdi (af) Doa Nudbah adalah salah satu doa yang sangat dianjurkan untuk dibaca, terutama pada hari Jumat, Idul Fitri, Idul Adha, dan hari Ghadir. Kandungan utama doa ini adalah: Ratapan dan kerinduan terhadap Imam Mahdi (af) Penyebutan perjuan...
Kandungan Utama Doa Nudbah
Serba-serbi

Kandungan Utama Doa Nudbah

Doa Nudbah adalah salah satu doa yang memiliki makna mendalam dalam ajaran Islam, khususnya bagi pengikut Ahlulbait. Doa ini menggambarkan ratapan dan kerinduan seorang mukmin terhadap Imam Mahdi (af) serta perjuangan para nabi dan imam dalam menegakkan keadilan. Doa Nudbah tidak hanya berisi pujian kepada Allah dan para pemimpin suci, tetapi juga merupakan seruan penuh harap akan kedatangan Imam Zaman yang akan membawa keadilan di dunia. Lalu, apa saja kandungan utama yang terdapat dalam Doa Nudbah? 1. Pujian dan Pengagungan kepada Allah Doa Nudbah diawali dengan pujian kepada Allah sebagai pencipta yang Maha Kuasa. Dalam bagian ini, kita diingatkan bahwa segala sesuatu di dunia ini berada dalam genggaman-Nya, dan Dialah yang telah mengutus para nabi serta pemimpin untuk memb...
Mengapa Seorang Syiah Sejati Tidak Boleh Lalai Membaca Doa Nudbah Setiap Hari Jumat
Serba-serbi

Mengapa Seorang Syiah Sejati Tidak Boleh Lalai Membaca Doa Nudbah Setiap Hari Jumat

Doa Nudbah adalah salah satu doa yang sangat dianjurkan dalam ajaran Ahlulbait, khususnya bagi para pengikut Syiah. Doa ini memiliki makna yang mendalam, menghubungkan hati seorang mukmin dengan Imam Mahdi (af), serta menghidupkan rasa rindu dan kesiapan untuk menyambut kehadiran beliau. Oleh karena itu, seorang Syiah sejati tidak boleh lalai membacanya, terutama pada hari Jumat. Apa Itu Doa Nudbah? Doa Nudbah adalah doa yang berisi ratapan dan kerinduan kepada Imam Mahdi (af), yang diyakini sebagai pemimpin yang akan menegakkan keadilan di akhir zaman. "Nudbah" sendiri berarti tangisan atau ratapan, mencerminkan kerinduan yang mendalam kepada Imam yang gaib dari pandangan kita. Doa ini biasanya dibaca pada hari Jumat, hari raya Idul Fitri, Idul Adha, dan hari Ghadir. Namun, hari ...
Amalan Iedul Fitri Ahlul Bait as
Amalan, Doa dan Munajat

Amalan Iedul Fitri Ahlul Bait as

Hari Raya Idul Fitri merupakan momen istimewa dalam Islam yang menandai berakhirnya bulan suci Ramadan. Para Imam Ahlul Bait telah memberikan panduan mengenai sunah, amalan, dan anjuran yang dapat dilakukan untuk memaksimalkan keberkahan hari tersebut. Berikut adalah beberapa amalan yang dianjurkan:​ Malam Idul Fitri: Memperbanyak Ibadah: Imam Ali a.s. bersabda, "Apabila kamu mampu menjaga (tidak tidur, menghabiskan malam untuk beribadah) malam Idul Fitri dan malam Idul Qurban, maka lakukanlah dengan memperbanyak doa, salat, dan membaca Alquran pada malam-malam tersebut." ​ Mandi Sunah: Dianjurkan untuk mandi pada malam Idul Fitri, baik sebelum matahari terbenam maupun di akhir malam. Salat Sunah: Imam Shadiq a.s. menukil dari Imam Ali a.s. bahwa mendirikan salat dua rakaat pa...
Syahidnya Imam Ali bin Abi Thalib di Malam 21 Ramadhan
Sejarah Ahlul Bait

Syahidnya Imam Ali bin Abi Thalib di Malam 21 Ramadhan

Imam Ali bin Abi Thalib, sepupu sekaligus menantu Nabi Muhammad SAW, adalah salah satu tokoh paling mulia dalam sejarah Islam. Keberanian, keadilan, dan ketakwaannya menjadikannya sosok yang dihormati oleh umat Islam. Namun, pada malam 19 Ramadhan tahun 40 Hijriah, beliau menjadi korban serangan keji yang menyebabkan wafatnya di malam 21 Ramadhan. Serangan di Masjid Kufah Pada malam 19 Ramadhan, Imam Ali pergi ke Masjid Kufah untuk melaksanakan salat Subuh. Di tengah kekhusyukan ibadah, seorang lelaki bernama Abdurrahman bin Muljam yang merupakan anggota kelompok Khawarij, telah menyusun rencana jahat untuk menghabisi nyawa beliau. Saat Imam Ali sujud dalam salatnya, Abdurrahman bin Muljam mengayunkan pedangnya yang telah dilumuri racun ke kepala Imam Ali. Pukulan tersebut sangat dal...
Kisah Imam Ali Ar-Ridho as dan rusa yang menepati janjinya
Sejarah Ahlul Bait

Kisah Imam Ali Ar-Ridho as dan rusa yang menepati janjinya

Di sebuah desa yang dikelilingi oleh hutan lebat, hiduplah seorang pemburu bernama Salman. Ia dikenal sebagai seorang pemburu ulung yang sering membawa hasil buruan ke pasar untuk dijual. Suatu hari, ia memasang perangkap di dalam hutan dengan harapan mendapatkan seekor rusa besar untuk dijadikan makanan dan dijual dagingnya. Setelah beberapa jam menunggu, ia mendengar suara gemerisik dari semak-semak. Ketika ia mendekati perangkapnya, hatinya berbunga-bunga—seekor rusa betina telah terjerat! Rusa itu meronta-ronta, berusaha membebaskan diri, tetapi sia-sia. Kakinya tersangkut kuat dalam jeratan. Salman segera mengikat rusa itu dan membawanya pulang ke rumahnya. Ia sangat senang karena rusa betina ini tampak gemuk dan sehat, yang berarti dagingnya bisa dijual dengan harga tinggi. ...
Mengapa Syiah Mengakhirkan Waktu Berbuka Puasa?
Fikih Ahlul Bait

Mengapa Syiah Mengakhirkan Waktu Berbuka Puasa?

Dalam ajaran Islam, waktu berbuka puasa ditentukan oleh tenggelamnya matahari. Namun, ada perbedaan dalam praktik antara Ahlu Sunnah dan Syiah terkait kapan waktu yang tepat untuk berbuka. Ahlu Sunnah umumnya berbuka begitu matahari terbenam, sedangkan Syiah cenderung menunggu beberapa saat setelahnya. Mengapa demikian? Dasar Perbedaan dalam Menentukan Waktu Berbuka Perbedaan ini berasal dari bagaimana masing-masing mazhab memahami dalil-dalil dalam Al-Qur'an dan hadis. Ahlu SunnahAhlu Sunnah berpedoman pada hadis-hadis Nabi Muhammad ﷺ yang menyebutkan bahwa waktu berbuka adalah ketika matahari telah terbenam. Salah satu hadis yang sering dikutip: "Jika malam telah datang dari arah sana dan siang telah pergi dari arah sana, serta matahari telah tenggelam, maka saat itulah ora...
Mengenal Sahifa Alawiya: Kumpulan Doa dan Hikmah dari Imam Ali
Amalan, Doa dan Munajat

Mengenal Sahifa Alawiya: Kumpulan Doa dan Hikmah dari Imam Ali

Apa Itu Sahifa Alawiya? Sahifa Alawiya adalah kumpulan doa yang dinisbatkan kepada Imam Ali bin Abi Thalib, sepupu dan menantu Nabi Muhammad SAW sekaligus Imam pengganti sepeninggal beliau. Doa-doa yang terdapat dalam kitab ini mencerminkan kedalaman spiritual dan kecintaan Imam Ali kepada Allah SWT. Selain itu, kitab ini juga menjadi sumber inspirasi bagi para pencari hikmah dan ketenangan batin. Sahifa Alawiya sering dianggap sebagai salah satu warisan penting dalam literatur Islam, khususnya dalam tradisi Ahlul Bait. Seperti Sahifa Sajjadiya yang dinisbatkan kepada Imam Ali Zainal Abidin, Sahifa Alawiya berisi berbagai doa yang mencerminkan kedalaman iman dan hubungan spiritual dengan Allah SWT. Isi dan Keutamaan Sahifa Alawiya Kitab ini mencakup berbagai doa yang relevan dengan k...
Memperingati Hari Lahirnya Imam Mahdi aj Untuk Mengingat Misi Kehidupan Kita di Dunia
Serba-serbi

Memperingati Hari Lahirnya Imam Mahdi aj Untuk Mengingat Misi Kehidupan Kita di Dunia

Dalam kesibukan dan di tengah hiruk pikuknya kehidupan dunia, bisa saja dan sangat mungkin sekali kita lupa apa misi dan tujuan utama utama hidup ini; yaitu ibadah, penghambaan secara hakiki. Itulah hikmah dan manfaat adanya amalan ibadah, ritual rutin syariat serta amalan-amalan yang diajarkan oleh Ahlul Bait as, termasuk peringatan-peringatan haul hari syahadah dan wiladah; yakni untuk mengingatkan kita kembali bahwa kita tidak hidup hanya untuk hidup di dunia ini saja, ada misi yang harus kita jalankan hingga akhir hayat nanti. Kita hidup untuk abadi di akhirat, bukan hanya untuk di dunia saja. Kita betul-betul sangat memerlukan "pengingat-pengingat akhirat" di sela-sela kesibukan kita di dunia. Allah swt berfirman: وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ Dan aku t...
Hukum menjual ikan lele, ikan tak bersisik, cumi-cumi dan seafood tertentu bagi pengikut Ahlul Bait as
Fikih Ahlul Bait

Hukum menjual ikan lele, ikan tak bersisik, cumi-cumi dan seafood tertentu bagi pengikut Ahlul Bait as

Dalam fikih Syiah, kita tidak boleh (haram) memakan binatang air (ikan dan lain sebagainya) yang tidak bersisik. Yang jelas, kita hanya boleh memakan ikan yang bersisik saja dan udang. Adapun ikan tidak bersisik, cumi-cumi, kepiting dan selain yang disebutkan tadi, haram hukumnya. Lalu, bagaimana hukum jual beli, misal ikan lele, cumi-cumi dan binatang-binatang air lainnya yang bagi kita haram? Misal ikan lele banyak dikonsumsi oleh saudara-saudara Ahlu Sunnah. Sedangkan bagi Syiah, haram hukumnya memakan lele. Apakah kita sebagai orang Syiah boleh menjual lele kepada orang-orang umum untuk dikonsumsi? Di bawah ini adalah terjemahan teks tanya jawab syar'i tentang topik ini: Apa hukum menjual ikan tak bersisik kepada orang yang meyakini ikan itu halal untuk dimakan? Kami yang t...
Dukung Kami Dukung Kami