Rabu, Oktober 29
Tempat-tempat yang Dikaitkan dengan Imam Zaman (aj)
Serba-serbi

Tempat-tempat yang Dikaitkan dengan Imam Zaman (aj)

Dalam tradisi Syiah, terdapat banyak tempat yang dipercayai memiliki hubungan spiritual dengan Imam Mahdi (aj), Sang Penyelamat yang dijanjikan. Tempat-tempat ini menjadi simbol harapan dan penantian bagi para pengikutnya. Umat Syiah dianjurkan untuk hadir di tempat-tempat tersebut, menyampaikan doa dan keluh kesah mereka kepada Allah SWT, serta memohon percepatan kemunculan Imam Mahdi (aj). Berikut ini adalah beberapa tempat yang paling dikenal: 1. Masjid Suci Jamkaran Masjid Jamkaran terletak sekitar 6 kilometer dari kota suci Qom menuju jalan ke Kashan. Masjid ini dikenal sebagai tempat yang mendapat perhatian khusus dari Imam Mahdi (aj). Dalam sebuah riwayat, Imam meminta seorang bernama Hasan bin Mutslih untuk mengajak umat mengunjungi masjid ini dan memuliakannya. Imam juga men...
Ziarah Umat Islam Syiah ke Karbala: Antara Spiritualitas dan Isu yang Beredar
Akidah Syiah

Ziarah Umat Islam Syiah ke Karbala: Antara Spiritualitas dan Isu yang Beredar

Apa itu Ziarah ke Karbala? Ziarah ke Karbala adalah kunjungan spiritual ke makam Imam Husain bin Ali (as), cucu Rasulullah SAW, yang gugur syahid dalam tragedi Karbala pada 10 Muharram 61 H (tahun 680 M). Peristiwa ini dikenal sebagai Hari Asyura, yang sangat penting bagi umat Islam, khususnya Syiah. Ziarah ini dilakukan sepanjang tahun, namun puncaknya pada Arba'in, yaitu hari ke-40 setelah Asyura. Arba'in adalah salah satu peristiwa keagamaan terbesar di dunia, dengan jutaan peziarah berjalan kaki menuju Karbala sebagai bentuk cinta dan penghormatan kepada Imam Husain (as). Nilai Spiritualitas Ziarah Karbala Bagi umat Syiah, ziarah ini bukan sekadar ritual, tapi: Simbol perlawanan terhadap kezaliman Bentuk kesetiaan pada perjuangan Ahlulbait Menghidupkan semanga...
Mengapa Imam Ali Diam Saat Sayidah Fatimah Disakiti? Inilah Penjelasan Sejarahnya
Akidah Syiah, Sejarah Ahlul Bait

Mengapa Imam Ali Diam Saat Sayidah Fatimah Disakiti? Inilah Penjelasan Sejarahnya

Salah satu pertanyaan yang sering muncul dalam benak umat Islam adalah: Jika Imam Ali (as) dikenal sebagai sosok paling berani di zamannya, mengapa beliau tidak bereaksi ketika istrinya, Sayidah Fatimah az-Zahra (sa), disakiti? Mengapa beliau diam dan tidak menuntut balas? Sosok Pemberani yang Tidak Bertindak? Imam Ali (as) dikenal sebagai Singa Allah, penakluk benteng Khaibar, dan sosok yang mampu mengangkat pintu gerbang benteng hanya dengan satu tangan—sesuatu yang tak bisa dilakukan oleh empat puluh orang sekalipun. Maka wajar jika orang bertanya-tanya: Mengapa saat rumahnya diserbu dan istrinya dilukai, beliau memilih diam? Pertanyaan ini bahkan telah menjadi perbincangan sejak masa awal Islam. Kaum Kufah, misalnya, pernah secara langsung menanyakan hal ini kepada Imam Ali (a...
Belajar Toleransi dari Imam Ja’far ash-Shadiq (as): Teladan Persatuan Umat Islam
Akidah Syiah, Inspirasi

Belajar Toleransi dari Imam Ja’far ash-Shadiq (as): Teladan Persatuan Umat Islam

PendahuluanDi tengah meningkatnya polarisasi di dunia Islam, ajaran Imam Ja'far ash-Shadiq (as) tentang persatuan dan toleransi menjadi relevan lebih dari sebelumnya. Sebagai pemimpin spiritual dan intelektual, Imam Shadiq (as) tidak hanya mengajarkan doktrin Syiah, tetapi juga menunjukkan bagaimana berinteraksi dengan penuh hormat kepada muslim non-Syiah. Sikap Imam Shadiq terhadap Ulama Non-Syiah Menghormati Perbedaan Imam Shadiq (as) sering berdiskusi dengan ulama Sunni seperti Abu Hanifah dan Malik bin Anas. Kedekatan ini membuat mereka tidak menyadari bahwa beliau adalah pemimpin mazhab yang berbeda. Malik bin Anas, pendiri mazhab Maliki, pernah memuji:"Tidak ada mata yang melihat, telinga yang mendengar, atau hati yang membayangkan seseorang lebih mulia daripada Ja'far bin...
Mengenal dan Menangkal Khurafat tentang Imam Mahdi (as)
Akidah Syiah

Mengenal dan Menangkal Khurafat tentang Imam Mahdi (as)

Khurafat: Akar Kebodohan dan Alat PenjajahanKhurafat (takhayul) adalah keyakinan irasional yang tumbuh subur di tanah kebodohan. Musuh-musuh kemanusiaan dengan sengaja menyirami khurafat ini agar mudah menguasai masyarakat yang tidak berilmu. Namun, agama—khususnya melalui Imam Mahdi (as)—selalu menjadi ancaman bagi para penindas. Itulah mengapa mereka berusaha melemahkan iman umat dengan menyusupkan khurafat, termasuk dalam narasi tentang kemunculan Imam Zaman (as). Apa Itu Khurafat? Khurafat adalah keyakinan tanpa dasar yang bertentangan dengan akal sehat dan ajaran agama murni. Contohnya: Mengaitkan peristiwa alam dengan takhayul (seperti gerhana matahari saat wafatnya putra Nabi SAW, yang kemudian dibantah oleh Rasulullah sendiri). Menganggap ritual suatu agama sebagai "ke...
Jangan Pernah Meremehkan Orang Lain!
Inspirasi, Sejarah Ahlul Bait

Jangan Pernah Meremehkan Orang Lain!

Suatu hari, Imam Ja’far ash-Shadiq (as) bersama beberapa sahabatnya melakukan perjalanan ke Mekah untuk menunaikan ibadah haji. Di tengah perjalanan, mereka berhenti sejenak untuk beristirahat. Tiba-tiba, Imam ash-Shadiq (as) bertanya kepada mereka, “Mengapa kalian meremehkan kami?” Salah seorang sahabat bangkit dan berkata, “Wahai putra Rasulullah! Kami berlindung kepada Allah dari sikap tidak menghormati atau mengabaikan perintahmu.” Namun, Imam ash-Shadiq (as) menjawab, “Justru engkau salah satu dari mereka.” Orang itu terkejut dan berkata, “Demi Allah, aku tidak pernah bersikap tidak sopan.” Imam (as) kemudian menjelaskan, “Celaka engkau! Ketika kita melewati dekat Juhfah, ada seorang lelaki yang meminta tumpangan, tetapi engkau mengabaikannya. Engk...
Kisah Nabi Yahya (AS) dan Iblis: Pelajaran tentang Menjaga Diri dari Godaan Nafsu
Inspirasi, Sejarah Ahlul Bait

Kisah Nabi Yahya (AS) dan Iblis: Pelajaran tentang Menjaga Diri dari Godaan Nafsu

Suatu hari, Imam Shadiq (AS) menceritakan sebuah kisah kepada Hafsh bin Ghiyats: Iblis suatu ketika menampakkan diri di hadapan Nabi Yahya (AS) dengan banyak tali tergantung di lehernya. Melihat hal itu, Nabi Yahya (AS) pun bertanya, "Apa ini semua?" Iblis menjawab, "Ini adalah tali-tali syahwat dan keinginan nafsu manusia. Dengan ini, aku menjerat dan menyesatkan mereka." Nabi Yahya (AS) kemudian bertanya lagi, "Apakah ada bagian dari tali itu yang untukku?" Iblis menjawab, "Terkadang engkau makan terlalu banyak, sehingga aku berhasil melalaikanmu dari shalat dan mengingat Allah." Mendengar hal itu, Nabi Yahya (AS) pun bersumpah, "Demi Allah, mulai sekarang aku tidak akan pernah lagi mengisi perutku sampai kenyang!" Iblis kemudian berkata, "...
Makna dan Pelajaran Hidup dari Doa Asyarat: Jalan Menuju Cahaya Dunia dan Akhirat
Serba-serbi

Makna dan Pelajaran Hidup dari Doa Asyarat: Jalan Menuju Cahaya Dunia dan Akhirat

Doa Asyarat adalah salah satu doa yang sarat makna dan penuh dengan pancaran cahaya spiritual. Dinisbatkan kepada Imam Ali Zainal Abidin as., doa ini bukan sekadar untaian permohonan, tapi juga peta hati seorang hamba dalam mencari kedekatan dengan Allah SWT. Membaca dan merenungkannya membuka mata batin kita tentang siapa diri kita sebenarnya dan bagaimana seharusnya kita menjalani hidup ini. Kandungan Mulia dalam Doa Asyarat Berikut adalah beberapa inti kandungan mulia dalam doa ini yang bisa kita renungi bersama: 1. Kesadaran Akan Ketergantungan Total kepada Allah "Ya Allah, cukuplah Engkau yang menjadi penunjukku, karena sesungguhnya siapa yang Engkau tunjuki, takkan sesat." Di awal doa ini, kita diajak untuk mengakui bahwa semua petunjuk yang benar hanya datang da...
Makna dan Kandungan Doa Wahdah: Sebuah Seruan Tauhid dan Persatuan Umat
Serba-serbi

Makna dan Kandungan Doa Wahdah: Sebuah Seruan Tauhid dan Persatuan Umat

Doa Wahdah bukan hanya untaian kalimat indah dalam bahasa Arab—ia adalah pernyataan keimanan yang kuat, yang mengakar pada inti ajaran Islam: Tauhid. Di dalamnya, terkandung pesan spiritual dan sosial yang sangat dalam, yang relevan untuk kehidupan umat Islam di segala zaman. 1. Tauhid sebagai Pondasi Hampir seluruh bagian doa ini diawali dengan kalimat “Laa ilaaha illallaah” (Tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah). Ini bukan sekadar pengulangan. Pengulangan tersebut menggarisbawahi pentingnya menjadikan Allah sebagai satu-satunya pusat ibadah dan tempat bergantung, serta menolak segala bentuk kemusyrikan, baik yang nyata maupun tersembunyi. Pesan utamanya jelas: segala bentuk penghambaan, pengagungan, dan kepasrahan mutlak hanya kepada Allah. 2. Keikhlasan dalam Ib...
Doa Wahdah; teks Arab, ejaan dan terjemahnya
Amalan, Doa dan Munajat

Doa Wahdah; teks Arab, ejaan dan terjemahnya

Doa Wahdah yang dikenal dengan kandungannya yang luhur mengenai Tauhid dan persatuan umat... لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ إِلَهاً وَاحِداً وَ نَحْنُ لَهُ مُسْلِمُونَ  laa ilaha illallaahu ilaahaw waahida wa nahnu lahu muslimuun Tidak ada satu makhluk pun yang berhak disembah kecuali Allah, Tuhan yang Maha Esa, dan hanya kepada-Nya kami berserah diri. لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَ لاَ نَعْبُدُ إِلاَّ إِيَّاهُ‏ laa ilaaha illallaahu wa laa na'budu illaa iyyaah Tidak ada satu makhluk pun yang berhak disembah kecuali Allah, dan kami tidak menyembah apa pun atau siapa pun selain Dia, مُخْلِصِينَ لَهُ‏ اَلدِّينَ وَ لَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُونَ mukhlishiina lahuddiina wa law karihal musyrikuun tulus ikhlas dalam beriman (kepada-Nya), meskipun orang-orang musyrik tidak menyuka...
Dukung Kami Dukung Kami