Sabtu, September 13

Kisah Ahlul Bait dan Sejarah

Kisah Ahlul Bait dan Sejarah

Mengumpulkan ranting di padang pasir

Pada salah satu perjalanannya bersama beberapa sahabatnya, Rasulullah saw singgah di suatu tempat yang tandus gersang. Mereka butuh menyalakan api, oleh karena itu mereka harus mencari kayu dan ranting-ranting di sekitar mereka. Setiap orang berpencar dan mulai mengumpulkan ranting-ranting kecil. Karena susah dan jarang sekali ditemukan, mulanya ranting-ranting dan kayu yang mereka dapatkan terlihat tak berguna. Namun akhirnya setelah sekian lama mereka terus mencari terkumpullah kayu dan ranting yang banyak sekali sehingga bisa mereka bakar malam itu. Melihat fenomena itu, Rasulullah saw bersabda kepada mereka, “Begitulah dosa-dosa yang kadang kita remehkan. Suatu saat dosa-dosa yang remeh akan dikumpulkan menjadi tumpukan dosa yang sangat besar.” - Wasail Syiah, jil. 2, hal. 462
Kisah Ahlul Bait dan Sejarah

Pesan terakhir

Ummu Hamidah, ibu Imam Kadhim as dan istri Imam Shadiq as, tengah dirundung duka karena kehilangan suaminya. Abu Bashir salah satu satu sahabat saat itu datang untuk berbela sungkawa atas kepergian Imam Shadiq as. Ummu Hamidah berkata kepada Abu Bashir, “Engkau tidak ada saat beliau memejamkan mata untuk terakhir kalinya. Saat itu ia menyampaikan pesan terakhirnya yang sangat penting.” Abu Bashir menanyakan pesan apakah itu yang sepertinya penting sekali? Ummu Hamidah menceritakan, “Saat itu kedua mata Imam terpejam dan kami sangat mengkawatirkannya. Tiba-tiba ia membuka mata dan berkata agar semua anggota keluarga berkumpul. Kami bergegas mengumpulkan semua sanak keluarga dan kami bersiap-siap mendengarkan pesan pentingnya. Ketika beliau melihat kami sudah berkumpul, beliau berkata, ‘Sy...
Kisah Ahlul Bait dan Sejarah

Tetangga baru

Seseorang dari kalangan Anshar membeli sebuah rumah di Madinah lalu tinggal di situ. Namun ternyata ia baru sadar bahwa tetangganya bukanlah orang yang baik. Ia mengadukan hal itu kepada Rasulullah saw dengan berkata, “Ia adalah tetangga yang tak hanya tidak baik, tapi aku juga khawatir kelak ia akan mencelakakanku.” Kemudian Rasulullah saw mengumpulkan Imam Ali as, Salman, Abu Dzar dan seseorang yang sepertinya Miqdad lalu memerintahkan mereka untuk menyampaikan pengumuman di masjid selama tiga hari, yang berbunyi: “Barang siapa tetangganya tidak aman dari gangguan dan keburukannya maka ia bukanlah orang yang beriman.” Lalu tibalah saat Rasulullah saw menekankan pengumuman itu, seraya mengisyarahkan tangannya ke empat penjuru arah beliau bersabda, “Sampai empat puluh rumah dari setiap ...
Kisah Ahlul Bait dan Sejarah

Imam Sajjad as menjamu orang-orang terkena lepra

Di Madinah saat itu ada beberapa orang yang terkena lepra. Banyak orang yang lewat di dekat mereka merasa jijik. Pada suatu hari mereka sesama orang yang berpenyakit lepra sedang berkumpul dan makan. Lewatlah Imam Ali Zainal Abidin as di dekat mereka. Orang-orang itu menawari sang Imam untuk duduk bersama mereka dan ikut makan. (lebih…)
Kisah Ahlul Bait dan Sejarah

Imam Jawad as membayar hutang sang ayah

Dalam Al Kafi Syaikh Kulaini disebutkan, saat Imam Ridha as baru saja wafat, seseorang bernama Mathrofi di dalam hatinya berkata, "Imam Ridha as berhutang padaku empat ribu Dirham. Tidak ada yang tahu selain aku dan beliau. Kini beliau meninggal dan uang itu tidak akan kembali." (lebih…)
Kisah Ahlul Bait dan Sejarah

Seorang Muslim dan ibunya yang Kristen

Seorang pemuda bernama Zakaria putra Ibrahim mulanya beragama Kristen sama seperti seluruh anggota keluarganya yang lain. Tak lama ia masuk Islam karena ketertarikan hatinya akan agama ini. Saat musim haji, ia berangkat dari Kufah menujuh tanah suci. Setibanya di Madinah, ia bertemu dengan imam Ja'far Shadiq as. Sang imam bertanya, "Hai anak muda, ceritakan bagaimana engkau masuk Islam." Zakaria berkata, "Begitu aku mendengar ayat ini aku masuk Islam. Allah swt berfirman: 'Sebelumnya engkau tidak mengetahui apa itu Kitab dan apa itu iman. Namun Kami menjadikannya cahaya yang dengannya Kami menghidayahi siapapun di antara hamba-hamba Kami.' (QS Shuura: 52)" "Aku merasa diriku seperti apa yang dikatakan dalam ayat ini," tambahnya. Imam Shadiq as berkata, "Aku bersaksi Allah swt telah mem...
Dukung Kami Dukung Kami