Sabtu, September 13

Aliran-Aliran dalam Mazhab Syiah

Seluruh aliran dalam Syiah meyakini imamah (kepemimpinan) dan kekhalifahan langsung Imam Ali a.s. setelah Rasulullah saw.. Mereka juga sepakat mengenai kewajiban penunjukan imam oleh Allah, ‘ishmah (kemaksuman) para nabi dan imam dari dosa besar maupun kecil, serta berkeyakinan akan tawalla (cinta kepada wali Allah) dan tabarra (berlepas diri dari musuh-musuh Allah).

Tiga aliran utama Syiah yang masih memiliki pengikut signifikan hingga kini adalah:

  1. Imamiyah (Itsna ‘Asyariyah/Dua Belas Imam)
  2. Zaidiyah
  3. Ismailiyah

Secara umum, aliran-aliran Syiah dapat dibagi menjadi dua kategori:

  • Aliran yang masih ada dan bertahan hingga kini
  • Aliran yang telah punah atau hilang

1. Imamiyah Itsna ‘Asyariyah (Syiah Dua Belas Imam)

Mereka adalah pengikut dua belas imam dari Imam Ali a.s. hingga Imam Mahdi a.f. yang saat ini membentuk mayoritas komunitas Syiah. Apabila disebut Imamiyah atau Syiah secara mutlak, maka yang dimaksud biasanya adalah kelompok ini.

Nama lain: Syiah Ja‘fariyah (pengikut Imam Ja‘far al-Shadiq), Ahl al-Iman, Ashab al-Intizhar (para penanti), Qaimiyah.

Pokok keyakinan:

  • Kepemimpinan (imamah) ditetapkan oleh nash (penunjukan) Rasulullah saw. secara jelas untuk Imam Ali a.s. dan 11 keturunannya.
  • Imamah dianggap sebagai kepemimpinan umum atas umat dalam urusan agama dan dunia, sebagai kelanjutan dari misi kenabian.
  • Para imam diyakini mendapat ilham dari Allah sebagaimana nabi, memiliki kedudukan di atas manusia biasa.
  • Meyakini Imam Mahdi a.f. akan muncul di akhir zaman sesuai dengan tanda-tanda yang telah disebutkan Rasulullah saw. dan para imam sebelumnya.

Ciri khusus:

  • Memiliki sistem fikih yang matang dengan sumber hukum: Al-Qur’an, Sunnah, Akal, dan Ijma’.
  • Kitab hadis utama: al-Kutub al-Arba‘ah (empat kitab hadis utama Syiah).
  • Keyakinan yang membedakan dengan Sunni dan lainnya: imamah, ‘ishmah, taqiyyah (menyembunyikan iman saat terancam), bada’ (perubahan ketentuan Allah dalam takdir tertentu), raj‘ah (kembalinya sebagian orang ke dunia menjelang kiamat), mut‘ah (nikah kontrak).
  • Lima prinsip utama akidah: Tauhid, Nubuwah, Ma‘ad (hari kebangkitan), ‘Adl (keadilan Ilahi), dan Imamah.

2. Zaidiyah

Setelah wafatnya Imam Ali Zainal Abidin a.s., umat Syiah terpecah kembali:

  • Sebagian menerima kepemimpinan Imam Muhammad al-Baqir a.s.
  • Sebagian lainnya mendukung Zaid bin Ali bin Husain (saudara Imam al-Baqir).

Pokok ajaran Zaidiyah:

  • Imamah hanya sah pada keturunan Fatimah a.s.
  • Seseorang yang paling layak menjadi imam adalah dari keturunan Fatimah a.s., bersifat pemberani, dermawan, bangkit melawan tirani, mengaku sebagai imam, dan menyeru umat untuk mengikutinya, baik ia dari keturunan Imam Hasan a.s. maupun Imam Husain a.s.
  • Zaidiyah lebih dekat secara fikih dan teologi kepada Ahlus Sunnah dibandingkan Imamiyah.

3. Ismailiyah

Imam Ja‘far al-Shadiq a.s. memiliki putra sulung bernama Ismail, yang sangat beliau cintai. Walau terdapat riwayat yang tampak mengkritik Ismail, para ulama Syiah tetap menghormatinya sebagai sosok mulia.

Perpecahan:

  • Setelah wafatnya Imam Ja‘far a.s., sebagian pengikut meyakini Ismail sebagai imam penerus dan menganggap tidak ada imam setelahnya.
  • Sebagian lain percaya Ismail telah menunjuk putranya, Muhammad bin Ismail, sebagai imam, atau bahwa Imam Ja‘far sendiri menunjuk Muhammad bin Ismail.
  • Dari sinilah lahir mazhab Ismailiyah.

Cabang-cabang Ismailiyah:

a) Ismailiyah Murni

  • Meyakini Ismail tidak wafat dan menjadi Mahdi yang ditunggu.

b) Mubarakiyah & Qaramithah

  • Percaya kepemimpinan berpindah ke Muhammad bin Ismail.
  • Awalnya disebut Mubarakiyah, kemudian dipengaruhi kelompok Khattabiyah dengan ajaran hulul (inkarnasi Tuhan) dan tanasukh (reinkarnasi).
  • Pada abad ke-3 H, kelompok ini dipimpin Hamdan Qarmat di sekitar Kufah.
  • Mereka melakukan pemberontakan di Irak, Bahrain, Syam, bahkan pernah menyerang Mekkah dan membawa lari Hajar Aswad.
  • Dikenal dengan nama Qaramithah.

c) Ismailiyah Fatimiyah (Mesir)

  • Awalnya dakwah rahasia, mengklaim garis keturunan dari Muhammad bin Ismail.
  • Dipimpin Abu Abdullah al-Husayn al-Mashriqi, hingga berhasil mendirikan kekhalifahan Fathimiyah di Mesir.
  • Menjadi rival utama Bani Abbasiyah.
  • Setelah wafatnya khalifah al-Mustansir Billah, Ismailiyah terpecah:
    • Musta‘liyah → kini dikenal sebagai Bohra.
    • Nizariyah → kini dikenal sebagai Aga Khaniyah (Aga Khanis).

Rujukan utama:

  • Muhammad bin Abdul Karim al-Syahrastani, al-Milal wa al-Nihal
  • Abdullah Mahdavi, Firaq al-Syi‘ah
  • Ali Rifa‘i, Dairat al-Ma‘arif al-Tasyayyu‘

[wiki.ahlolbait]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Dukung Kami Dukung Kami