Rabu, Juli 2

Hari: 25 Desember 2016

Serba-serbi

Mengapa Syiah melukai diri saat berduka?

Dalam riwayat-riwayat Syiah disebutkan bahwa kita harus bersabar dalam musibah. Kita tidak boleh melakukan hal-hal yang tidak menunjukkan kesabaran seperti memukul-mukul diri sendiri. Namun mengapa Syiah tidak mengamalkan riwayat-riwayat tersebut dalam hari-hari berduka? Jawaban: Perlu dibedakan antara menangis dan bersedih karena kehilangan orang yang dicintai dengan menyobek-nyobek pakaian dan mencakar muka. Manusia yang normal, secara naluriah pasti bersedih jika ditinggal orang yang dicintai. Begitu pula para nabi dan sahabat-sahabatnya. Rasulullah Saw saat kehilangan putranya yang bernama Ibrahim berkata, "Mata ini menangis. Air mata bertumpahan. Hati terbakar."[1] Di perang Uhud saat Hamzah paman nabi gugur. Shafiyah putri Abdul Muthallib berlari menuju Rasulullah Saw untuk meng...
Serba-serbi

Mushaf Fathimah bukanlah Al-Qur’an Syiah yang berbeda

Kami membaca dalam Al Kafi bahwa Syiah memiliki suatu kitab yang disebut Mushaf Fathimah. Yang kami fahami dari Al Kafi, Mushaf Fathimah adalah Al Qur'an-nya orang Syiah. Benarkah itu? Jawaban: Tidak, tidak demikian. Bukan seperti itu maksud dari apa yang disebutkan dalam Al Kafi. Hadits dalam Al Kafi tersebut hanya sekedar menjelaskan sesuatu yang bernama Mushaf Fathimah. Mushaf tidak berarti Al Qur'an. Mushaf berasal dari kata Shahifah yang berarti lembaran, yang artinya Mushaf adalah kumpulan lembaran-lembaran; tidak harus berarti Al Qur'an. Dalam Al Qur'an disebutkan: "Saat itu lembaran-lembaran amal perbuatan telah disebarkan."[1] "(hal) ini telah disebutkan dalam lembaran-lembaran terdahulu, dalam kitab Ibrahim dan Musa."[2] Dalam sejarah dapat kita baca bahwa yang disebut mu...
Serba-serbi

Perdamaian Imam Hasan as dengan Muawiyah

Mengapa Hasan putra Ali memilih untuk berdamai dengan Mu'awiyah? Sedangkan ia memiliki kekuatan yang besar dan ia mampu untuk berperang. Namun Husain, ia tidak memiliki kekuatan apapun tetapi bangkit melawan Yazid. Apakah salah satu di antara mereka salah memberikan keputusan? Jawaban: Sungguh aneh. Bukankah kalian selalu mengelu-elukan para pendahulu dan sahabat-sahabat nabi dan menganggap mereka selalu terlepas dari kesalahan? Bukankah Hasan dan Husain termasuk orang-orang terdahulu? Mengapa harus kita pakasakan untuk berkata bahwa salah satu di antara mereka salah? Orang yang berfikiran seperti pertanyaan di ata lebih layak disebut Nasibi daripada Salafi. Karena Salafi menganggap semua sahabat nabi sebagai orang terhormat dan terjauhkan dari kesalahan yang fatal. Namun si penanya sa...
Serba-serbi

Mana ilmu ghaib para imam Ahlul bait as?

Menurut pendapat Syiah, para Imam maksum mereka adalah orang-orang yang mengetahui ilmu ghaib. Mereka tahu bagaimana mereka akan mati dan mereka mati dengan ikhtiar dan kehendak sendiri. Lalu apakah seorang Imam yang meminum minuman beracun berarti telah bunuh diri? Jawaban: Pertama, terkadang dapat dikata bahwa kematian di jalan Tuhan bagi seoang Imam adalah suatu tugas, bahkan itu merupakan bentuk kepasrahan kepada kehendak Tuhan. Husain bin Ali dengan penuh kesadaran ia memilih untuk menuju Karbala padahal ia tahu dengan jelas ia akan mati di sana. Namun kematian itu baginya merupakan tugas yang harus diselesaikan. Kini terbukti dengan kematian Husain bin Ali kedok tersingkap dan wajah busuk Bani Umayah terpajang jelas. Dengan kematiannya pun beliau telah menjadi motivator untuk para...
Serba-serbi

Bukankah Ahlul Bait as juga mendukung para khalifah?

Kebanyakan pembesar dari kalangan sahabat telah mengikat hubungan kekeluargaan dengan Ahlul Bait nabi, hubungan mereka serasi dan Ahlul Bait pun mencintai mereka. Bukankah demikian? Jawaban: Kami perlu menjelaskan dua hal penting di sini: Pertama: penanya berfikiran bahwa hubungan kekerabatan antar kabilah merupakan tanda keharmonisan dan keserasian mereka. Karena para sahabat menikah dengan anggota dari Ahlul Bait, maka hubungan mereka serasi. Sebagaimana yang dikenal dahulu kala bahwa adanya pernikahan antar kabilah menunjukkan keserasian hubungan antara mereka. Padahal ikhtilaf dan perselisihan antara Ahlul Bait dan sahabat-sahabat nabi bukanlah perselisihan yang bersifat kekabilahan, namun ikhtilaf akidah dan juga prilaku; yang mana tidak dapat diselesaikan dengan jalinan hubungan...
Serba-serbi

Mengapa Imam Ali as tidak membela istrinya yang dizalimi?

Jika Fathimah Az Zahra memang dizalimi oleh para sahabat, lalu mengapa suaminya yang pemberani tidak membelanya? Jawaban: Pertanyaan di atas seakan menjelaskan kenyataan yang ada memang demikian. Padahal tidak ada bukti bahwa Ali bin Abi Thalib tidak membela istrinya. Ali bin Abi Thalib sesuai dengan tuntutan syari'at telah menjaga kehormatannya. Penjagaan dan pembelaan saat itu tidak bisa kita anggap harus dengan bentuk pertumpahan darah dan peperangan, karena tidak menjadi maslahat Islam. Jika Ali memberontak dan berhadapan dengan mereka, maka akan terbentuk dua kelompok di antara umat Islam: kelompok pendukung khalifah, dan kelompok pendukung Ali bin Abi Thalib yang tetap menjaga bai'atnya terhadap Ali sejak masa Ghadir Khum sebelum wafat nabi. Perpecahan inilah yang tidak diinginka...
Serba-serbi

Imam Ali as enggan menjadi khalifah sepeninggal Utsman bin Affan?

Setelah terbunuhnya Utsman bin Affan, Muslimin berkumpul di rumah Ali bin Abi Thalib untuk membai'atnya. Ali berkata, "Tinggalkanlah aku, carilah selainku." Jika Ali memang khalifah Tuhan, lalu mengapa ia meminta umatnya untuk mencari orang lain? Jawaban: Kekhalifahan dapat kita bagi menjadi dua macam yang perbedaan keduanya sangat jelas sekali: Kekhalifahan yang ditetapkan (di-nash-kan). Yang mana penetapan khalifah tersebut dilakukan oleh Tuhan sendiri. Oleh karenanya kekhalifahan sedemikian rupa tidak mungkin bisa digagalkan, dibatalkan dan diingkari. Penetapan khalifah ini telah dijelaskan oleh nabi dan semua orang berkewajiban untuk mengimani kekhalifahan ini. Kekhalifahan yang dipilih umat. Kekhalifahan tersebut ditetapkan oleh pilihan terbanyak umat. Yang mana kami tidak men...
Serba-serbi

Nama para khalifah pada anak-anak Imam Ali as

Kenapa Ali bin Abi Thalib memberi nama anak-anaknya dengan nama para khalifah? Jawaban: Kita mengetahui bahwa nama-nama ketiga khalifah bukanlah nama yang hanya khusus dimiliki oleh mereka saja. Sesungguhnya nama-nama tersebut memang ada di tengah-tengah masyarakat Arab baik setelah Islam maupun sebelumnya. Jadi pemberian nama tersebut didak memiliki arti apa-apa yang berkenaan dengan para khalifah. Anda dapat merujuk ke kitab-kitab Rijal  seperti Al Istii'aab tulisan Ibnu Abdul Barr dan Usd Al Ghabah tulisan Ibnu Atsir untuk mencari tahu siapa saja sahabat nabi yang juga memiliki nama Abu Bakar, Umar dan Utsman. Di sini kami ingin membawakan bukti kecil dari Usd Al Ghabah, bahwa ada beberapa sahabat yang namanya juga Umar. Seperti: Umar Al Aslami, Umar Al Jam'i, Umar bin Al Hakam, Uma...
Serba-serbi

Penjelasan tentang bai’at Imam Ali as terhadap para khalifah

Ali telah membai'at Abu Bakar dan Umar, bukankah itu tandanya kekhilafahan mereka berdua memang sah? Jawaban: Syiah berkeyakinan bahwa Ali bin Abi Thalib tidak membai'at siapapun. Karena ia mengaku bahwa dirinya-lah khalifah yang telah ditetapkan Tuhan. Namun ternyata kekhilafahan jatuh ke tangan orang lain, yang kemudian kemaslahatan bersama menuntutnya untuk menyertai mereka. Ia sendiri pernah berkata: "Aku melihat bahwa jika aku bersikeras mengambil hakku, maka Islam yang ada sekarang ini pun juga akan musnah."[1] Ia tidak menemukan cara lain selain menyertai khalifah-khalifah yang ada dan menyertai mereka. Bahkan ketika sebagian orang-orang Arab menolak untuk membayar zakat, beliau tidak bisa melakukan apapun selain diam. Namun tidak selamanya seperti itu, pada saat-saat tertentu...
Serba-serbi

Pernikahan Umar bin Khattab dengan Ummu Kultsum putri Imam Ali as

Ali bin Abi Thalib memberikan putrinya Ummu Kultsum kepada Umar bin Khattab untuk dinikahi. Bukankah hal itu menunjukkan adanya hubungan yang baik antara mereka? Jawaban: Pernikahan Ummu Kultsum dengan Umar bin Khattab adalah masalah yang masih kontroversi dalam sejarah. Penggalan peristiwa tersebut dalam sejarah ditukil secara berbeda-beda dan terkadang saling bertentangan isinya. Oleh karenanya, untuk menetapkan sesuatu kita tidak bisa bersandar pada -hal-hal (yang masih kontroversi dan tidak jelas) seperti ini: Ali bin Abi Thalib menikahkan putrinya dengan Umar bin Khattab. Pernikahan itu berlangsung dengan perantara Abbas paman Ali bin Abi Thalib. Pernikahan itu berlangsung atas dasar ancaman. Pernikahan akhirnya berhasil dan Umar memiliki seorang anak bernama Zaid. Khali...