Sabtu, September 13
Kisah Ahlul Bait dan Sejarah

Imam Ali as, Imam Husain as dan hujan

Pada suatu hari di masa kekhilafahan Imam Ali as, penduduk Kufah mendatangi Imam Ali as mengadukan perihal keringnya sumur, ladang dan sawah mereka serta kekeringan yang menimpa mereka dikarenakan tidak turunnya hujan. Mereka berkata: “Wahai Amirul Mukminin, mintalah hujan untuk kami!” Kemudian Imam menyuruh anaknya, Imam Husain as, berdoa kepada Allah agar menurunkan hujan untuk mereka. Maka Imam Husain as berdiri dan memuji Allah serta bersalawat atas Nabi dan keluarganya dan berdoa: “Ya Allah yang Maha Pemberi segala kebaikan dan keberkahan, limpahkanlah kepada kami berkah dari langit!” Ketika Imam selesai berdoa, langit mulai berawan dan mendung, kemudian langit menurunkan hujannya dengan deras. Lembah-lembah penuh air melimpah. Semua orang dan hewan meminum darinya dan ladang-ladang ...
Kisah Ahlul Bait dan Sejarah

Hasilnya selalu bilangan bulat

Seorang Yahudi mendatangi Imam Ali as. Yahudi itu beranggapan bahwa Imam Ali as merasa paling pintar dan dia berusaha untuk menanyakan suatu masalah yang tidak bisa dijawab oleh sang Imam sehingga harga dirinya jatuh di hadapan orang-orang di sekitarnya. Dia bertanya kepada Imam Ali as “Sebutkan padaku satu angka yang jika dibagi dengan setiap angka dari 1 hingga 10 hasilnya selalu bilangan bulat, bukan pecahan. Imam Ali as dengan cepat menjawab: “Kalikan hari-hari seminggumu dengan hari-hari setahunmu.” Orang Yahudi itu sendiri menjadi bingung. Kemudian dia menghitung apa yang diperintahkan beliau. Jumlah hari dalam satu tahun (tahun orang-orang Yahudi) = 360 Jumlah hari dalam satu minggu = 7 7*360 = 2520 Lalu coba kita bagi: 2520/1 = 2520 2520/2 = 1260 2520/3 = 840 2520/4 = 63...
Kisah Ahlul Bait dan Sejarah

Pembagian roti dua pengembara

Ada dua orang pengembara beristirahat. Seseorang dari mereka mimiliki 5 potong roti, dan yang satunya 3 potong roti. Datang seorang pengembara lain lalu beristirahat di tempat yang sama. Pengembara yang satu ini tidak membawa bekal, oleh karenanya dia meminta dua pengembara yang ada untuk berbagi roti dan makan bersama. Pengembara ketiga itu membagi setiap roti milik kedua pengembara tersebut menjadi tiga bagian. Kemudian setiap satu dari mereka memakan bagiannya masing-masing yang sama ukurannya. Setelah makan bersama, pengembara ketiga ini memberikan 8 Dirham kepada mereka. Pengembara pertama yang memiliki 5 potong roti berkata kepada pengembara kedua yang hanya memiliki 3 potong roti: “Bagianku adalah 5 Dirham dan bagianmu adalah 3 Dirham. Ini adalah pembagian yang adil.” Namun pen...
Kisah Ahlul Bait dan Sejarah

Meninggalkan dunia tidak selalu benar

Sepulangnya dari perang Jamal, Imam Ali as memasuki kota Bashrah. Seseorang bernama Ala’ bin Ziyad Haritsi mengadukan saudaranya, ‘Ashim, kepada Imam Ali as. Ia berkata kepada beliau, “Wahai Amirul Mu’minin, aku mengadukan saudaraku yang bernama ‘Ashim.” Imam bertanya, “Memang ada apa dengannya?” Ia menjawab, “Ia telah meninggalkan dunia, mengenakan pakaian-pakaian yang sudah lama, menyendiri dan meninggalkan semua orang.” Tak lama kemudian beliau memerintahkan agar ‘Ashim dihadapkan kepada beliau. Saat ‘Ashim telah dihadirkan, Imam berkata, “Hai musuh dirimu sendiri, setan telah menculik akal pikiranmu. Mengapa engkau meninggalkan anak istrimu? Apakah engkau mengira Allah swt tidak ridha jika engkau menikmati rizki halal yang Ia berikan kepadamu? Di hadapan Allah engkau lebih rendah da...
Kisah Ahlul Bait dan Sejarah

Imam Ali as dan sengketa anak

Pada zaman Khalifah Umar dua wanita bersengketa tentang hak untuk memiliki seorang anak. Kedua wanita itu mengaku sebagai ibunya tanpa bukti dan tidak ada yang berselisih tentang hal itu kecuali mereka berdua. Umar tidak bisa menyelesaikan masalah tersebut, maka dibawalah mereka ke hadapan Imam Ali as. Kemudian Imam menegur dan menakuti mereka, akan tetapi mereka tetap berselisih. Ketika mereka bertengkar, Imam berkata kepada pelayannya: “Ambilkan gergaji untukku!” Kedua wanita itu berkata: “Apa yang hendak engkau lakukan?” Imam menjawab: “Aku akan memotong bayi ini menjadi dua dan masing-masing dari kalian akan mendapatkan setengahnya.” Wanita pertama terdiam, sementara yang kedua ketakutan dan berkata: “Wahai Abul Hasan, jika Anda benar-benar harus melakukan hal itu, aku rela memberika...
Kisah Ahlul Bait dan Sejarah

Terkadang diam adalah jawaban yang tepat

Jabir meriwayatkan, pada suatu hari Imam Ali as melihat seseorang bernama Qanbar yang sedang diejek dan dicela orang lain. Beliau melihat Qanbar berusaha membalas celaan itu. Lalu Imam Ali as memanggil Qanbar dan berkata, “Hai Qanbar, tenang, lebih baik kamu diam saja agar Allah swt senang dengan perbuatan itu dan lalu setan pun murka karenanya lalu musuhmu merasa tersiksa.” Beliau meneruskan perkataannya, “Sumpah demi Dzat yang membelah biji (dan menumbuhkan tunas pohonnya), menciptakan hewan-hewan, orang yang beriman tidak bisa membahagiakan Tuhannya sebagaimana membahagiakan dengan cara bersabar, tidak bisa membuat murka setan sebagaimana membuatnya murka dengan cara diam, dan tak bisa membuat orang bodoh merasa kesal tersiksa sebagaimana dengan cara acuh.” Amali Syaikh Mufid
Kisah Ahlul Bait dan Sejarah

Imam Ali as dan orang tua Nasrani

Pada suatu hari di masa kekhalifahan imam Ali bin Abi thalib as, beliau berjalan di salah satu jalanam Kufah lalu melihat seorang tua yang meminta-minta bantuan. Imam Ali bertanya: "Mengapa orang tua itu meminta-minta?" Mereka menjawab: "Wahai Amirul Mukminin, sesungguhnya ia seorang lelaki Nasrani." Imam berkata: "Saat ia muda dan kuat kalian mempekerjakannya dan kini saat ia tua dan lemah kalian meninggalkannya?" Akhirnya Imam Ali as memerintahkan mereka untuk memberinya gaji bulanan dari Baitul Mal.
Kisah Ahlul Bait dan Sejarah

Pembagian 17 onta oleh Imam Ali as

Seseorang berwasiat sebelum ia mati untuk membagikan 17 onta kepada ketiga anaknya. Ia berkata, “Bagilah onta-ontaku yang sekiranya anakku yang paling besar mendapat setengah dari onta-onta itu, anak kedua mendapat sepertiga darinya dan anakku yang paling kecil mendapat sepersembilan.” Ayah pun juga menambahkan catatan bahwa pembagian itu harus dilakukan tanpa dengan harus membunuh onta-onta yang ada; yakni harus dibagikan secara merata dalam keadaan semuanya hidup. Sepeninggal sang ayah, anak-anaknya bingung saat membaca surat wasiat. Mereka tidak tahu bagaimana cara membagi 17 onta dengan pembagian yang diinginkan oleh ayah mereka. Akhirnya mereka datang kepada Imam Ali as dan menceritakan permasalahannya. Imam Ali menjawab, “Apakah kalian memberiku izin untuk menambahkan ontaku kepada...
Kisah Ahlul Bait dan Sejarah

Imam Ali as dan seorang janda

Imam Ali as sedang berjalan di salah satu gang Kufah. Ia melihat seorang janda berjalan kesusahan membawa barang-barang kebutuhan rumahnya. Imam meminta wanita itu agar bersedia dibantu olehnya. Imam membawakan barang-barang bawaannya dan berjalan di depan wanita janda. Sembari berjalan, imam menanyakan keadaannya. Janda tersebut berkata, "Aku adalah seorang janda, yang harus membesarkan anak-anakku yang yatim. Suamiku meninggal dunia saat berperang di bawah perintah Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib." Sampai saat itu, wanita tersebut masih belum tahu bahwa lelaki yang sedang berbicara dengannya adalah Imam Ali as. Setibanya di rumah wanita janda, Imam Ali as meminta izin pamit lalu pergi. Tak lama kemudian, sang Imam kembali ke rumah wanita itu dengan membawa sekeranjang makanan dan ...
Kisah Ahlul Bait dan Sejarah

Kisah puasa 3 hari Ahlul Bait

Allah berfirman: “Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim, dan orang yang ditawan. (Mereka hanya berkata), “Sesungguhnya kami memberi makanan kepadamu hanyalah untuk mengharapkan keridaan Allah, kami tidak menghendaki balasan dan tidak pula (ucapan) terima kasih darimu. Sesungguhnya kami takut kepada Tuhan kami pada suatu hari yang (di hari itu) orang-orang bermuka masam penuh kesulitan” Maka (karena keyakinan dan amal itu) Allah memelihara mereka dari kesusahan hari itu, dan memberikan kepada mereka kejernihan (wajah) dan kegembiraan hati.” (Surah Al-Insan ayat 8-11) Suatu hari Imam Hasan as dan Imam Husain as sakit. Keduanya merupakan bunga hati Rasulullah saw. Ketika Nabi mendengar kabar sakitnya mereka, beliau bersama sebagian sahabat menjenguknya...
Dukung Kami Dukung Kami