Sabtu, September 13
Serba-serbi

Apa itu tekanan jiwa?

Istilah tekanan jiwa atau stres[1] berasal dari kata latin (stpingene) yang berarti merangku, menekan dan membuka lebar; yakni prilaku-prilaku yang bersamaan dengan perasaan-perasaan yang saling bertentangan; sebagai contoh ketika ada seseorang dirangkul dengan erat dan ia merasa sesak. Oleh karena itu, istilah-istilah lain stres juga berasal dari kata ini.[2] Makna asli kata ini, paling tidak, berkaitan pada abad ke-15. Berdasarkan yang tercatat dalam kamus bahasa Inggris Oxford, pada waktu itu kata tersebut digunakan atas makna “desakan” dan “tekanan fisik”. Pada tahun 1704, kata tekanan tersebut digunakan pada makna “kesusahan” dan “kemalangan”.[3] Pada abad 18, makna stres mengalami perubahan dan dimaksudkan untuk menjelaskan perubahan bentuk suatu logam dalam alat peleburan. Pada tah...
Serba-serbi

Al-Qur’an pemberi ketenangan

Al Qur’an sangat mementingkan ketentraman serta ketenangan jiwa dan sering kali menyebut hal itu di antara ayat-ayatnya. Ada baikknya jika kita memberikan beberapa contoh di bawah ini: Rumah pertama yang dibangun di muka bumi untuk ibadah adalah Ka’bah dan setiap orang yang datang ke rumah itu pasti akan mendapatkan ketenangan.[1] Karena Allah swt. memang menjadikannya sebagai tempat perlindungan dan tempat yang aman.[2] Pembangun rumah itu pun, nabi Ibrahim as.[3], memohon kepada Allah swt. untuk menjadikan Makkah sebagai kota yang penuh berkah dan ketentraman.[4] Ibadah Haji yang dilakukan setiap tahun juga merrupakan simbol ketentraman dan persatuan umat Islam. Tidak hanya manusia saja yang merasakan ketentraman di sana, hewan-hewan pun juga merasakannya. Dalam salah satu ayatnya, ...
Serba-serbi

Berkah dan kesembuhan ada dalam Al-Qur’an

Al Qur’an adalah obat dan kesembuhan bagi bermacam sifat yang tak normatif namun tidak dianggap non normatif dalam khasanah ilmu psikologi. Dengan penjelasan lain, mungkin saja dari segi psikologis seseorang dianggap normal, namun ternyata dalam kamus Al Qur’an ia termasuk orang yang sakit; penyakit jiwa yang tak nampak di alam ini namun efeknya akan dirasakan di alam lain; karena alam dunia adalah ladang untuk akherat, dan keterikatan antara alam dunia dan akherat bagaikan keterikatan alam janin dengan alam dunia. Dalam tafsir Ayasyi, Mas’adah bin Shadaqah meriwayatkan dari Imam Shadiq as.: “Mempelajari Al Qur’an adalah cara untuk mendapatkan kesembuhan ruhani.”[1] Rasulullah saw. juga pernah bersabda: “Al Qur’an adalah hidangan Tuhan; sesuai dengan kemampuan kalian, nikmatilah hidanga...
Serba-serbi

Al-Qur’an adalah kitab kesembuhan

Keberadaan Rasulullah saw. sebagai nabi terakhir menuntut kekekalan Al Qur’an sebagai mukjizatnya agar dapat menjawab segala problematika penting yang dihadapi umat manusia di setiap zaman dan di mana saja serta memberikan pemahaman yang benar akan esensi manusia dan kehidupan sosialnya. Atas dasar ini Al Qur’an Karim tidak membatasiri risalahnya untuk masa dan tempat tertentu. Dengan penuh berani Al Qur’an menantang siapapun untuk menyainginya; yang merupakan bukti diturunkannya dari sang Ilahi. Al Qur’an adalah kitab suci yang meskipun seluruh umat manusia bekerjasama untuk menciptakan satu surah pun, niscaya mereka tak akan berhasil. Pada lain sisi, Al Qur’an adalah sebuah kitab langit yang aman dari sentuhan tangan-tangan jahil pemalsu; karena Allah swt. sendiri yang menjaganya. Lebih...
Serba-serbi

Agama menjadi solusi kejiwaan manusia

Mengenai bagaimana hubungan antara agama dan psikologi, di sini kita bisa membagi aliran pemikiran yang ada menjadi tiga kelompok: Kelompok tradisional sederhana; kelompok ini memiliki keyakinan tertentu akan ke-mistis-an suatu benda dan mereka meyakini khurafat, sihir dan semacamnya. Kelompok atau aliran yang bersandar pada prinsip-prinsip falsafi, seperti Buda dan Kofusius; mereka melihat kesehatan seorang manusia melalui sudut pandang penyucian jiwa, kesesuaian diri dalam ikatan kehidupan sosial dan penerimaan derita. Kelompok bertiga yang bertauhid, meyakini hari pembalasan dan kenabian, khususnya agama Islam; mereka berkeyakinan bahwa kesehatan jiwa dan raga seorang manusia bergantung pada tiga hal mendasar di bawah ini: Pandangan dunia yang logis dan jelas; Kekhilafahan Il...
Serba-serbi

Karya-karya pemikir Muslim seputar psikologi

Agama Islam dalam sepanjang abad telah menarik lebih dari jutaan manusia pada dirinya. Mereka berasal dari berbagai bangsa dan  seluruh penjuru dunia. Islam merubah pola hidup mereka dan menanamkan tujuan termulia untuk mereka tempuh. Islam menegaskan aturan-aturannya baik untuk kehidupan bermasyarakat ataupun individu mereka. Tak diragukan, sebuah agama yang berkriteria seperti ini pasti memiliki prinsip-prinsip psikologi yang khas; dan semua itu tercermin dalam wujud keberadaan para tokoh besar Muslim yang terkenal di berbagai bidang keilmuan dan ditulisnya bermacam-macam kitab seputar kajian Ilmun Nafs (Ilmu Jiwa), akhlak dan irfan. Pada masa itu (masa awal penyebaran Islam—pent.) bangsa Eropa menganggap orang gila adalah orang yang terasuki arwah jahat, dan untuk mengusirnya mereka men...
Serba-serbi

Gangguan jiwa sobat karib manusia

Depresi dan tekanan jiwa adalah gangguan yang seringkali dihadapi dan diderita oleh kebanyakan orang. Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Eropa dan Amerika Serikat, 26/9 persen kaum adam dan 12/5 persen kaum hawa mengalami tekanan jiwa dalam hidupnya; juga kira-kira 3 persen masyarakat kedua benua tersebut pernah mengalami ketakutan yang berlebihan. Para pakar Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa ada sekitar tiga ratus juta orang di dunia ini, yakni enam persen masyarakat dunia, sedang menderita penyakit jiwa dengan berbagai tingkatannya. Telah terbukti bahwa 15 hingga 25 persen pasien yang berkonsultasi positif menderita penyakit jiwa atau mengalami masalah psikis yang serius; 25 persen dari mereka selain mengidap gangguan kejiwaan juga mengalami gangguan fisik. Jadi sekitar ...
Kisah Ahlul Bait dan Sejarah

Seorang Muslim dan ibunya yang Kristen

Seorang pemuda bernama Zakaria putra Ibrahim mulanya beragama Kristen sama seperti seluruh anggota keluarganya yang lain. Tak lama ia masuk Islam karena ketertarikan hatinya akan agama ini. Saat musim haji, ia berangkat dari Kufah menujuh tanah suci. Setibanya di Madinah, ia bertemu dengan imam Ja'far Shadiq as. Sang imam bertanya, "Hai anak muda, ceritakan bagaimana engkau masuk Islam." Zakaria berkata, "Begitu aku mendengar ayat ini aku masuk Islam. Allah swt berfirman: 'Sebelumnya engkau tidak mengetahui apa itu Kitab dan apa itu iman. Namun Kami menjadikannya cahaya yang dengannya Kami menghidayahi siapapun di antara hamba-hamba Kami.' (QS Shuura: 52)" "Aku merasa diriku seperti apa yang dikatakan dalam ayat ini," tambahnya. Imam Shadiq as berkata, "Aku bersaksi Allah swt telah mem...
Serba-serbi

Nama-nama anak dari ayat-ayat Al-Qur’an

Berikut ini adalah nama-nama indah yang cocok untuk buah hati Anda. Nama-nama ini diambil dari ayat-ayat Al-Qur'an. Nama-nama anak laki-laki Nama Arti Arab Quran Rahman pengasih رحمان Fathihah ayat 1 Rohim/Rahim penyayang رحیم Fathihah ayat 1 Malik pemilik, raja مالک Fathihah ayat 4 Fathullah keluasan dari Allah, kemenangan Allah فتح‌ الله Baqarah ayat 76 Muharram bulan pertama hijriah, yang diharamkan, yang tidak boleh dilanggar محرم Baqarah ayat 85 Rasul/Rosul utusan رسول Baqarah ayat 87 Jibril malaikat Jibril جبرئیل Baqarah ayat 98 Sulaiman nabi Sulaiman سلیمان Baqarah ayat 102 Ahad tunggal, satu, salah satu nama dan sifat Allah swt احد Baqarah ayat 102 Qadir/Qodir yang mampu ق...
Kisah Ahlul Bait dan Sejarah

Imam Ja’far Shadiq as dan gaji guru ngaji

Fadhl bin Abi Qarrah berkata: Aku bertanya kepada Imam Ja'far Shadiq as, "Wahai putra Rasulullah, sebagian orang berkata bayaran yang diberikan kepada guru mengaji (guru Qur'an) haram dan kotor." Imam Ja'far Shadiq as menjawab, "Mereka adalah musuh-musuh Allah dan telah berkata dusta. Dengan perbuatan itu mereka ingin agar anak-anak mereka tidak belajar Al-Qur'an. Jika seandainya seseorang membayar guru Qur'an seharga uang tebusan nyawa anaknya sekalipun, mubah dan sah-sah saja." Sumber: Man Laa Yahdhuruhul Faqih 3/99 Bab Al-Ma'ayisy wal Makasib wal Fawaid Was Shinaa'aat H 32.
Dukung Kami Dukung Kami