Kamis, April 25
Serba-serbi

Antara pesimisme dan kesehatan

Pesimisme adalah fenomena batin yang berkenaan dengan pandangan pribadi seseorang serta kemampuan berprilakunya.[1] Karena pesimisme berbeda dengan penyakit, maka mungkin sekali pesimisme dialami oleh orang yang benar-benar sehat (secara fisik).[2] Di era moderen ini, meskipun dalam dunia kedokteran terjadi perkembangan dan kemajuan yang amat pesat, meskipun umur manusia dapat diperkirakan bisa mencapai 74 tahun yang mana sebelumnya harapan untuk hidup bagi manusia hanya sampai usia 47 tahun, namun rasa percaya diri manusia akan kesehatannya merosot turun. Jika dibandingkan oleh orang-orang yang hidup enam puluh tahun yang lalu, kebanyakan orang di era ini memiliki pesimisme terhadap kesehatan dirinya sendiri. Hal ini padahal pada enam puluh tahun terakhir antibiotik telah dikenali.[3] Il...
Serba-serbi

Kelelahan dan stress menurut Al-Qur’an

Kekacauan keseimbangan hayati yang muncul akibat faktor-faktor ringan seperti kelelahan atau faktor-faktor yang lebih berat seperti stres melahirkan dan penyakit, dapat menimbulkan stres. Banyak dilakukan penelitian biologis untuk mengetahui perbedaan antara kelelahan dan kelemahan. Rasa lelah biasanya tersembunyi di sela-sela aktifitas lalu lambat laun menimbulkan efek-efeknya yang membahayakan. Sebagian orang dalam kondisi tertentu ingin mengerjakan berbagai macam pekerjaan dalam waktu yang singkat. Hasil dari kondisi seperti ini adalah amarah dan emosi. Jalan keluar yang paling mendasar adalah apa yang dijelaskan oleh salah seorang komedian yang bernama Pierlac: “Jika di hari-hari libur kita tidak bekerja, maka kita tidak akan merasa kelelahan.”[1] Kelelahan dalam pandangan Al Qur’an ...
Serba-serbi

Kebutuhan manusia akan ibadah dan penyembahan

Abraham Maslow berkata: “Kecenderungan pada agama dan falsafah mendunia yang membuat seseorang yakin bahwa alam semesta dan umat manusia yang tinggal di dalamnya adalah sebuah keutuhan yang teratur dan memuaskan, pada kadar tertentu memiliki hubungan dengan kebutuhan manusia akan keamanan. Di sini kita menganggap agama dan falsafah sebagai kebutuhan akan keamanan.”[1] William James dalam buku Din va Ravan (Agama dan Jiwa) berkata: “Dalam kebanyakan kitab-kitab suci agama-agama, ada tiga hal yang begitu dipentingkan: qurban atau mempersembahkan tumbal, pengakuan dosa atau taubat, dan yang terakhir doa.”[2] Pemberian tumbal untuk tuhan-tuhan dapat kita saksikan pada agama-agama primitif manusia. Salah satu sisi kejiwaan manusia yang paling penting dan dapat dilihat sejak dahulu kala hin...
Serba-serbi

Aktualisasi diri manusia

Abraham Maslow berkata: “Seorang musisi akan mendapatkan ketenangan dalam jiwanya saat ia memainkan alat musiknya. Begitu juga seorang pelukis akan mendapatkan ketenangan saat ia menggambar. Penyair juga seperti itu saat ia melantunkan syairnya. Setiap orang harus berupaya menjadi apa yang ia memang seharusnya. Dorongan dan kebutuhan inilah yang kita sebut aktualisasi diri. Istilah ini pada awal kalinya digunakan oleh Kurt Goldstein sebagai sebutan untuk dorongan manusia dalam mewujudkan potensi-potensinya; yang mana pewujudan potensi tersebut, ada pada diri setiap manusia, meskipun bersifat potensial. Dorongan seperti ini yang menciptakan dorongan-dorongan sepert berusaha untuk lebih dari ideal, menjadi pahlawan, menjadi inovator, pelukis ulung, dan seterusnya. Namun perlu diingat bahwa ...
Serba-serbi

Manusia cinta keindahan

Pada sebagian orang dapat ditemukan rasa butuh terhadap keindahan. Orang-orang seperti ini akan merasakan ketidaknyamanan saat berada di lingkungan yang penuh keburukan, dan sebaliknya akan merasa bahagia bila berada di lingkungan yang indah. Mereka orang-orang yang penuh rasa haus dan rindu, dan itu hanya dapat dipenuhi dengan keindahan. Keadaan seperti ini kira-kira ada pada setiap anak kecil yang sehat di setiap bangsa dan sejak zaman batu hingga nanti.[1] Menurut pakar psikologi, emosi keindahan adalah salah satu dari empat aspek jiwa manusia yang mewujudkan berbagai seni. Islam juga mementingkan hal ini. Dalam Al Qur’an disebutkan: “Katakanlah, siapa yang telah mengharamkan hiasan-hiasan (yang diberikan oleh) Tuhan?”[2] Keindahan dan hiasan yang diberikan oleh Tuhan yang dijelaskan d...
Serba-serbi

Manusia butuh ilmu dan pengetahuan

Abraham Maslow memaparkan masalah kebutuhan manusia terhadap pengetahuan dalam pembahasan aktualisasi diri dengan sudut pandang yang lebih luas. Ia berkata: “Pada tingkatan yang paling tinggi, manusia membutuhkan ilmu pengetahuan dan makrifat untuk memenuhi rasa keingintahuannya. Sejarah umat manusia telah memberikan contoh terbaik untuk kita. Umat manusia di hadapan bahaya-bahaya besar kehidupan, seperti halnya kematian, selalu mencari dan bertanya-tanya akan hakikat sebenarnya, mereka tertarik pada fenomena-fenomena misterius yang tak diketahui, namun di hadapan hal-hal yang sudah diketahui, mereka menunjukkan reaksi kebosanan. Kebosanan dan rasa benci pada diri sendiri semacam ini sering didapati pada golongan orang-orang cerdas namun tidak memiliki aktifitas-aktifitas yang menantang m...
Serba-serbi

Kebutuhan manusia akan martabat dan kehormatan

Abraham Maslow berkata bahwa semua manusia, kecuali orang-orang yang sakit jiwa, memiliki kecenderungan untuk menghormati diri sendiri dan juga sesamanya. Kita dapat mengkaji masalah ini dalam dua kategori terpisah: Kecenderungan untuk memiliki kekuatan, keberhasilan dan kecukupan Kepemimpinan dan kecenderungan untuk mendapatkan pengakuan (penghormatan orang lain terhadap individu) Tergapainya kehormatan dan kemuliaan akan menciptakan rasa percaya diri dan sebaliknya, orang yang tidak merasa memiliki kemuliaan akan mewujudkan perasaan hina dan lemah.[1] Berdasarkan fakta ini, kebanyakan dari prilaku-prilaku buruk besumber dari tidak dimilikinya kemuliaan dan kehormatan. Freud berkata: “Gangguan-gengguan kejiwaan harus dianalisa pada rasa percaya diri.”[2] Penghormatan dan kemuliaa...
Serba-serbi

Manusia membutuhkan cinta

Abraham Maslow berkata: “Setelah kebutuhan fisiologi dan keamanan telah terpenuhi, muncullah rasa butuh akan cinta dan kasih sayang. Pada kondisi ini, manusia akan merasakan haus hubungan emosional dengan sesamanya dan lupa bahwa dahulu kala saat ia belum memenuhi kebutuhan fisiologinya, misalnya saat lapar, pernah menertawakan dan meremehkan rasa butuh akan cinta. Namun kini ia tertekan karena merasa kesepian, asing, tidak punya teman. Cinta dan kasih sayang di sini bukan bermakna gairah seksual, meskipun ada pengaruhnya pada kebutuhan seksual. Dari sisi lain, kebutuhan akan cinta juga meliputi “mencintai” dan “dicintai”.[1] Banyak sekali bukti yang menunjukkan adanya hubungan antara depresi dengan relasi sosial. Karena saat berada di tengah-tengah sesama seorang manusia akan mendapatka...
Serba-serbi

Manusia membutuhkan rasa aman

Makna kebutuhan manusia akan kemanan adalah, karena manusia mencintai dirinya, ingin hidupnya berkelanjutan, secara alamiah ia begitu peka terhadap segala hal yang bertentangan dengan kenyamanan dan keberlangsungan hidupnya. Beberapa contoh prilaku manusia yang bersumber dari dorongan ini adalah: Membenci rasa sakit dan selalu menghindar dari bahaya Salah satu hal yang begitu menonjol dalam kehidupan adalah derita dan rasa sakit. Keberadaan insting inilah yang membuat tubuh manusia selalu terjaga. Rasa sakit merupakan suatu peringatan yang menunjukkan bahwa badan sedang berada dalam kondisi yang buruk. Banyak penyakit yang merupakan pertanda bahaya, dan jika penyakit-penyakit tertentu itu muncul, maka secepatnya harus merujuk ke dokter. Namun sebagian kalangan menyangkal pengertian in...
Serba-serbi

Kebutuhan fisiologis manusia

Makhluk hidup memiliki dorongan untuk selalu menjaga keseimbangan hidupnya. Dorongan inilah yang menjadi alasan keberlangsungan hidup setiap organisme. Menyebutkan daftar panjang kebutuhan-kebutuhan biologis makhluk dalam buku ini sangatlah tidak memungkinkan dan tidak ada gunanya. Di bawah ini akan disebutkan beberapa kebutuhan mendasar organisme yang mana semua pakar psikologi bersependapat tentangnya[1]: Kebutuhan terhadap makanan Lapar merupakan alasan terpenting mengapa makhluk hidup terdorong mencari makanan. Agar dapat terus hidup, makhluk hidup perlu makan dan dari makanan itulah energi untuk tubuh diproduksi. Oleh karena itu, rasa lapar dapat kita sebut sebagai dorongan mendasar yang dirasakan makhluk hidup dalam keberlangsungan hidupnya. Rasa lapar merupakan hal penting dal...