Sabtu, September 13

Serba-serbi

Serba-serbi

Solusi tekanan jiwa: Mencari makna

Nalar keseimbangan, adalah sebuah teori yang dituarakan oleh Antonovsky pada tahun 1987. Teori itu adalah hasil penelitiaannya yang dilakukan terhadap para mantan pekerja paksa. Ia mendapati beberapa orang di antara mereka, meskipun telah mengalami tekanan dan beban yang berat dalam kesehariannya, namun mereka tetap sehat secara fisik dan psikis.[1] Victor Francle juga mengadakan penelitian yang sama dan ia berkata: “Mengapa sebagian orang dari mereka dapat bertahan sedangkan kebanyakan yang lainnya tidak? Mereka yang bertahan hidup adalah orang-orang yang tetap menjaga harapannya untuk tetap hidup di dalam hati meskipun sesusah apapun hari yang harus mereka jalani. Mereka semua sama-sama pernah merasakan kelaparan, kegelisahan, siksaan gaik fisik maupun psikis; namun mereka yang berhasi...
Serba-serbi

Solusi tekanan jiwa: memahami permasalahan

Merujuk kepada orang yang ahli dalam memecahkan suatu permasalahan, adalah upaya yang rasional baik dalam urusan-urusan materi maupun spiritual. Al Qur’an menyarankan kita untuk merujuk kepada orang-orang yang pakar dalam segala urusan. Disebutkan bahwa: “Dan bertanyalah kepada ahlul dzikr (orang yang mempunyai pengetahuan) jika kalian tidak mengetahui.”[1] Ayat ini mengarahkan semua manusia pada sebuah prinsip yang rasional. Atas dasar ini, orang yang memiliki masalah kejiwaan, hendaknya merujuk kepada para ahli jiwa.[2] Ahlul Bait as. menjelaskan bahwa ahlul dzikr (orang-orang yang memiliki pengetahuan) adalah Rasulullah saw. dan para imam. Imam Ja’far Shadiq as. berkata: “Kami adalah ahlul dzikr dan hendaknya siapa saja bertanya kepada kami.”[3] Namun yang pasti riwayat tersebut be...
Serba-serbi

Solusi tekanan jiwa: Kembali kepada fitrah dan hati nurani

Ketenangan jiwa pada prinsipnya kembali kepada fitrah manusia. Fitrah adalah sesuatu yang alamiah pada diri manusia yang keberadaannya tidak terbatas pada obyek dan masa tertentu saja. Sebagaimana yang dijelaskan dalam Al Qur’an bahwa penyakit-penyakit jiwa yang dialami oleh hamba-hamba pendosa berakar pada fitrah mereka. Oleh karena itu kembali kepada fitrah adalah cara terbaik menangani dan bahkan mengatasi tekanan jiwa. Dalam pembahasan fitrah penting sekali kita membahas beberapa masalah di bawah ini: Peranan fitrah dan syahwat Mengalirnya fitrah Kriteria-kriteria fitrah Fitrah, satu-satunya obat ketenangan jiwa Dampak-dampak melenceng dari fitrah A. Peranan fitrah dan syahwat Dalam ajaran Islam, manusia dapat menempuh salah satu di antara dua perjalanan: perjalanan naik ke...
Serba-serbi

Keyakinan agama dan tekanan jiwa

Keyakian dan kepercayaan agama memiliki peranan penting dalam mengurangi tekanan jiwa. Sebagian dari jalan keluar permasalahan yang ditawarkan oleh kepercayaan dan keyakinan agama tersebut adalah: A. Tekanan tanggung jawab dan kewajiban Berdasarkan ajaran agama, manusia bertanggung jawab atas amal perbuatannya. Imam Ali as. berkata: “Kalian semua bertanggung jawab dan akan ditanya meski tentang apa yang kalian lakukan terhadap tanah dan hewan-hewan ternak.”[1] Namun tanggung jawab setiap orang tidaklah sama. Karena ada beberapa tanggung jawab yang berat, seperti risalah kenabian: “Kami akan menimpakan kepadamu perkataan (tanggung jawab) yang berat.”[2] Allamah Thabathabai dalam penafsiran ayat ini menjelaskan: “Perkataan yang berat yang dimaksud dalam ayat itu adalah perkataan yang su...
Serba-serbi

Antara kekuatan iman dan tekanan jiwa

Peradaban manusia saat ini sampai pada suatu titik dimana selain terlihat kemajuan di bidang tekhnologi namun juga terlihat semakin tingginya tingkat stres pada penduduknya. Rasa kehampaan spiritual adalah salah satu faktor penting fenomena ini. Manusia di alam yang serba luas ini menderita karena tidak memiliki tujuan dan tumpuan. Di antara bentuk-bentuk rasa kehampaan spiritual ini adalah: A. Hampanya jatidiri Berdasarkan hasil pooling yang diadakan Syura Pendidikan Amerika, 68/8 persen penduduk Amerika berpendapat bahwa menggapai falsafah kehidupan yang bermakna adalah tujuan yang paling tinggi. Berdasarkan pooling lainnya, sebanyak 78 persen mahasiswa menyatakan bahwa memahami arti hidup adalah tujuan utama mereka. Berdasarkan penelitian Universitas Idaho, 51 dari 60 mahasiswa yang nek...
Serba-serbi

Jenis-jenis kepribadian manusia

Jenis kepribadian seseorang juga memiliki peranan dalam stres. Karena setiap orang akan menghadapi tekanan jiwa yang dialaminya sesuai dengan karakternya masing-masing. Dalam Al Qur’an disebutkan: “Katakanlah bahwa tiap-tiap orang berbuat menurut keadaannya (prilaku dan kepribadiannya).”[1] Kejiwaan seseorang dan kebiasaan-kebiasaan yang memiliki membuat setiap orang terikat pada suatu koridor yang disebut syakilah. Imam Ja’far Shadiq as. menafsirkan syakilah sebagai niat seseorang[2] yang menggambarkan kejiwaan dan kepribadian orang tersebut. Beberapa faktor pemacu stres yang berkaitan dengan karakter dan kepribadian seseorang adalah: A. Pribadi tipe A dan tipe B Pada sebagian orang, tipe kepribadian jenis A, yakni penyakit suka terburu-buru, dapat memacu stres dan tekanan jiwa. Dua ora...
Serba-serbi

Penyakit kronis dan tekanan jiwa

Penyakit, dari segi parahnya dan lamanya diderita, berada pada urutan pertama di antara faktor-faktor tekanan jiwa.[1] Kecacatan dan tekanan jiwa dapat menyebabkan tekanan jiwa dalam kadar yang tinggi dan bahkan dapat mengalahkan kesabaran orang yang paling sabar sekalipun. Para penderita penyakit kronis tentu berusaha sekuat tenaganya dan menghabiskan waktu dan upaya agar dapat hidup seperti orang sehat biasa. Namun gangguan yang diakibatkan penyakit mereka tak jarang membuat diri mereka tersingkirkan dan terasing dari aktifitas sosial dan hubungannya dengan kerabat-kerabatnya pun juga terganggu, dan bahkan sampai-sampai mereka sama sekali tidak bisa berhubungan dengan orang lain. Dalam kondisi ini, biasanya sebagian dari anggota keluarga semakin dekat dengan penderita dan sebagian yang ...
Serba-serbi

Stress karena melahirkan dan tekanan jiwa

Kelahiran buah hati adalah kenangan besar yang paling membekas di hati setiap wanita; kenangan yang dipenuhi dengan begitu dahsyat tekanan jiwa dan emosi. Pada mulanya seorang wanita merasakan kebahagiaan dan kegembiraan, lalu muncul rasa takut dan kekhawatiran, ketakutan akan apa yang mungkin menimpanya di kemudian hari. Bagi sebagian ibu, terdengarnya tangisan seorang bayi yang lemah begitu menghkawatirkan. Terkadang seorang ibu secara tidak jelas merasa takut dan malu. Stres yang muncul di saat melahirkan ini terkadang sampai membuat sang ibu terdorong untuk membunuh bayinya. Bagi sebagian orang itu, setelah dilaluinya masa-masa pengasingan dan kebingungan yang lama, menjalani masa kehamilan yang disertai rasa takut dan malu.[1] Al Qur’an begini mengisahkan rasa sakit yang diderita oleh...
Serba-serbi

Antara pesimisme dan kesehatan

Pesimisme adalah fenomena batin yang berkenaan dengan pandangan pribadi seseorang serta kemampuan berprilakunya.[1] Karena pesimisme berbeda dengan penyakit, maka mungkin sekali pesimisme dialami oleh orang yang benar-benar sehat (secara fisik).[2] Di era moderen ini, meskipun dalam dunia kedokteran terjadi perkembangan dan kemajuan yang amat pesat, meskipun umur manusia dapat diperkirakan bisa mencapai 74 tahun yang mana sebelumnya harapan untuk hidup bagi manusia hanya sampai usia 47 tahun, namun rasa percaya diri manusia akan kesehatannya merosot turun. Jika dibandingkan oleh orang-orang yang hidup enam puluh tahun yang lalu, kebanyakan orang di era ini memiliki pesimisme terhadap kesehatan dirinya sendiri. Hal ini padahal pada enam puluh tahun terakhir antibiotik telah dikenali.[3] Il...
Serba-serbi

Kelelahan dan stress menurut Al-Qur’an

Kekacauan keseimbangan hayati yang muncul akibat faktor-faktor ringan seperti kelelahan atau faktor-faktor yang lebih berat seperti stres melahirkan dan penyakit, dapat menimbulkan stres. Banyak dilakukan penelitian biologis untuk mengetahui perbedaan antara kelelahan dan kelemahan. Rasa lelah biasanya tersembunyi di sela-sela aktifitas lalu lambat laun menimbulkan efek-efeknya yang membahayakan. Sebagian orang dalam kondisi tertentu ingin mengerjakan berbagai macam pekerjaan dalam waktu yang singkat. Hasil dari kondisi seperti ini adalah amarah dan emosi. Jalan keluar yang paling mendasar adalah apa yang dijelaskan oleh salah seorang komedian yang bernama Pierlac: “Jika di hari-hari libur kita tidak bekerja, maka kita tidak akan merasa kelelahan.”[1] Kelelahan dalam pandangan Al Qur’an ...
Dukung Kami Dukung Kami