Sabtu, September 13

Serba-serbi

Serba-serbi

Perdamaian Imam Hasan as dengan Muawiyah

Mengapa Hasan putra Ali memilih untuk berdamai dengan Mu'awiyah? Sedangkan ia memiliki kekuatan yang besar dan ia mampu untuk berperang. Namun Husain, ia tidak memiliki kekuatan apapun tetapi bangkit melawan Yazid. Apakah salah satu di antara mereka salah memberikan keputusan? Jawaban: Sungguh aneh. Bukankah kalian selalu mengelu-elukan para pendahulu dan sahabat-sahabat nabi dan menganggap mereka selalu terlepas dari kesalahan? Bukankah Hasan dan Husain termasuk orang-orang terdahulu? Mengapa harus kita pakasakan untuk berkata bahwa salah satu di antara mereka salah? Orang yang berfikiran seperti pertanyaan di ata lebih layak disebut Nasibi daripada Salafi. Karena Salafi menganggap semua sahabat nabi sebagai orang terhormat dan terjauhkan dari kesalahan yang fatal. Namun si penanya sa...
Serba-serbi

Mana ilmu ghaib para imam Ahlul bait as?

Menurut pendapat Syiah, para Imam maksum mereka adalah orang-orang yang mengetahui ilmu ghaib. Mereka tahu bagaimana mereka akan mati dan mereka mati dengan ikhtiar dan kehendak sendiri. Lalu apakah seorang Imam yang meminum minuman beracun berarti telah bunuh diri? Jawaban: Pertama, terkadang dapat dikata bahwa kematian di jalan Tuhan bagi seoang Imam adalah suatu tugas, bahkan itu merupakan bentuk kepasrahan kepada kehendak Tuhan. Husain bin Ali dengan penuh kesadaran ia memilih untuk menuju Karbala padahal ia tahu dengan jelas ia akan mati di sana. Namun kematian itu baginya merupakan tugas yang harus diselesaikan. Kini terbukti dengan kematian Husain bin Ali kedok tersingkap dan wajah busuk Bani Umayah terpajang jelas. Dengan kematiannya pun beliau telah menjadi motivator untuk para...
Serba-serbi

Bukankah Ahlul Bait as juga mendukung para khalifah?

Kebanyakan pembesar dari kalangan sahabat telah mengikat hubungan kekeluargaan dengan Ahlul Bait nabi, hubungan mereka serasi dan Ahlul Bait pun mencintai mereka. Bukankah demikian? Jawaban: Kami perlu menjelaskan dua hal penting di sini: Pertama: penanya berfikiran bahwa hubungan kekerabatan antar kabilah merupakan tanda keharmonisan dan keserasian mereka. Karena para sahabat menikah dengan anggota dari Ahlul Bait, maka hubungan mereka serasi. Sebagaimana yang dikenal dahulu kala bahwa adanya pernikahan antar kabilah menunjukkan keserasian hubungan antara mereka. Padahal ikhtilaf dan perselisihan antara Ahlul Bait dan sahabat-sahabat nabi bukanlah perselisihan yang bersifat kekabilahan, namun ikhtilaf akidah dan juga prilaku; yang mana tidak dapat diselesaikan dengan jalinan hubungan...
Serba-serbi

Mengapa Imam Ali as tidak membela istrinya yang dizalimi?

Jika Fathimah Az Zahra memang dizalimi oleh para sahabat, lalu mengapa suaminya yang pemberani tidak membelanya? Jawaban: Pertanyaan di atas seakan menjelaskan kenyataan yang ada memang demikian. Padahal tidak ada bukti bahwa Ali bin Abi Thalib tidak membela istrinya. Ali bin Abi Thalib sesuai dengan tuntutan syari'at telah menjaga kehormatannya. Penjagaan dan pembelaan saat itu tidak bisa kita anggap harus dengan bentuk pertumpahan darah dan peperangan, karena tidak menjadi maslahat Islam. Jika Ali memberontak dan berhadapan dengan mereka, maka akan terbentuk dua kelompok di antara umat Islam: kelompok pendukung khalifah, dan kelompok pendukung Ali bin Abi Thalib yang tetap menjaga bai'atnya terhadap Ali sejak masa Ghadir Khum sebelum wafat nabi. Perpecahan inilah yang tidak diinginka...
Serba-serbi

Imam Ali as enggan menjadi khalifah sepeninggal Utsman bin Affan?

Setelah terbunuhnya Utsman bin Affan, Muslimin berkumpul di rumah Ali bin Abi Thalib untuk membai'atnya. Ali berkata, "Tinggalkanlah aku, carilah selainku." Jika Ali memang khalifah Tuhan, lalu mengapa ia meminta umatnya untuk mencari orang lain? Jawaban: Kekhalifahan dapat kita bagi menjadi dua macam yang perbedaan keduanya sangat jelas sekali: Kekhalifahan yang ditetapkan (di-nash-kan). Yang mana penetapan khalifah tersebut dilakukan oleh Tuhan sendiri. Oleh karenanya kekhalifahan sedemikian rupa tidak mungkin bisa digagalkan, dibatalkan dan diingkari. Penetapan khalifah ini telah dijelaskan oleh nabi dan semua orang berkewajiban untuk mengimani kekhalifahan ini. Kekhalifahan yang dipilih umat. Kekhalifahan tersebut ditetapkan oleh pilihan terbanyak umat. Yang mana kami tidak men...
Serba-serbi

Nama para khalifah pada anak-anak Imam Ali as

Kenapa Ali bin Abi Thalib memberi nama anak-anaknya dengan nama para khalifah? Jawaban: Kita mengetahui bahwa nama-nama ketiga khalifah bukanlah nama yang hanya khusus dimiliki oleh mereka saja. Sesungguhnya nama-nama tersebut memang ada di tengah-tengah masyarakat Arab baik setelah Islam maupun sebelumnya. Jadi pemberian nama tersebut didak memiliki arti apa-apa yang berkenaan dengan para khalifah. Anda dapat merujuk ke kitab-kitab Rijal  seperti Al Istii'aab tulisan Ibnu Abdul Barr dan Usd Al Ghabah tulisan Ibnu Atsir untuk mencari tahu siapa saja sahabat nabi yang juga memiliki nama Abu Bakar, Umar dan Utsman. Di sini kami ingin membawakan bukti kecil dari Usd Al Ghabah, bahwa ada beberapa sahabat yang namanya juga Umar. Seperti: Umar Al Aslami, Umar Al Jam'i, Umar bin Al Hakam, Uma...
Serba-serbi

Penjelasan tentang bai’at Imam Ali as terhadap para khalifah

Ali telah membai'at Abu Bakar dan Umar, bukankah itu tandanya kekhilafahan mereka berdua memang sah? Jawaban: Syiah berkeyakinan bahwa Ali bin Abi Thalib tidak membai'at siapapun. Karena ia mengaku bahwa dirinya-lah khalifah yang telah ditetapkan Tuhan. Namun ternyata kekhilafahan jatuh ke tangan orang lain, yang kemudian kemaslahatan bersama menuntutnya untuk menyertai mereka. Ia sendiri pernah berkata: "Aku melihat bahwa jika aku bersikeras mengambil hakku, maka Islam yang ada sekarang ini pun juga akan musnah."[1] Ia tidak menemukan cara lain selain menyertai khalifah-khalifah yang ada dan menyertai mereka. Bahkan ketika sebagian orang-orang Arab menolak untuk membayar zakat, beliau tidak bisa melakukan apapun selain diam. Namun tidak selamanya seperti itu, pada saat-saat tertentu...
Serba-serbi

Pernikahan Umar bin Khattab dengan Ummu Kultsum putri Imam Ali as

Ali bin Abi Thalib memberikan putrinya Ummu Kultsum kepada Umar bin Khattab untuk dinikahi. Bukankah hal itu menunjukkan adanya hubungan yang baik antara mereka? Jawaban: Pernikahan Ummu Kultsum dengan Umar bin Khattab adalah masalah yang masih kontroversi dalam sejarah. Penggalan peristiwa tersebut dalam sejarah ditukil secara berbeda-beda dan terkadang saling bertentangan isinya. Oleh karenanya, untuk menetapkan sesuatu kita tidak bisa bersandar pada -hal-hal (yang masih kontroversi dan tidak jelas) seperti ini: Ali bin Abi Thalib menikahkan putrinya dengan Umar bin Khattab. Pernikahan itu berlangsung dengan perantara Abbas paman Ali bin Abi Thalib. Pernikahan itu berlangsung atas dasar ancaman. Pernikahan akhirnya berhasil dan Umar memiliki seorang anak bernama Zaid. Khali...
Serba-serbi

Kegiatan-kegiatan spiritual untuk kurangi stress

Salah satu cara yang harus selalu kita gunakan untuk menghadapi masalah-masalah dalam mengarungi samudera kehidupan ini menguatkan sisi spiritual kita, yakni menjalin hubungan yang baik secara spiritual dengan sumber kekuatan, yaitu Allah swt. Usaha tersebut dapat dicapai dengan pendekatan diri kepada-Nya dengan cara-cara berikut ini: Doa dan zikir Doa adalah meminta pertolongan dari Allah sang pemilik kekuatan nirbatas. Saat manusia berdoa kepada Tuhannya, ia akan merasakan ketenangan dan berkobarnya api harapan. Ia juga dapat merasakan ada kekuatan besar di atasnya karena ia telah menyatukan hatinya dengan sang pemilik kekuatan yang tak terbatas. Apa lagi jika seorang manusia berada dalam kondisi penuh bahaya yang sedikit sekali kemungkinan ia selamat, saat itu juga fitrahnya menyer...
Serba-serbi

Perbaiki ikatan sosial untuk kurangi stress

Islam, menganggap Muslimin yang hidup bersama-sama sebagai satu keluarga besar. Orang-orang yang lebih banyak usianya dianggap sebagai orang tua dan yang lebih muda dianggap sebagai anak-anak.[1] Dalam kehidupan bermasyarakat, diperlukan bermacam-macam bentuk perlindungan; yang di antaranya adalah: Perlindungan terhadap sesama Muslim Islam menjadikan pementingan perkara sesama Muslim sebagai tolak ukur ke-Musliman. Nabi Muhammad saw. bersabda: “Barang siapa bangun dari tidurnya di pagi hari dan ia tidak memikirkan perkara sesamanya, maka ia bukanlah termasuk dari orang-orang Muslim.”[2] Jika setiap Muslim saling memperhatikan sesamanya, maka tidak ada satu orang pun yang akan merasa kesepian tanpa ada yang peduli padanya. Demikianlah ajaran suci agama ini. Perlindungan terhadap ...
Dukung Kami Dukung Kami