Selasa, Oktober 28

Sejarah Ahlul Bait

Sejarah Ahlul Bait

Imam Ali as dan seorang janda

Imam Ali as sedang berjalan di salah satu gang Kufah. Ia melihat seorang janda berjalan kesusahan membawa barang-barang kebutuhan rumahnya. Imam meminta wanita itu agar bersedia dibantu olehnya. Imam membawakan barang-barang bawaannya dan berjalan di depan wanita janda. Sembari berjalan, imam menanyakan keadaannya. Janda tersebut berkata, "Aku adalah seorang janda, yang harus membesarkan anak-anakku yang yatim. Suamiku meninggal dunia saat berperang di bawah perintah Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib." Sampai saat itu, wanita tersebut masih belum tahu bahwa lelaki yang sedang berbicara dengannya adalah Imam Ali as. Setibanya di rumah wanita janda, Imam Ali as meminta izin pamit lalu pergi. Tak lama kemudian, sang Imam kembali ke rumah wanita itu dengan membawa sekeranjang makanan dan ...
Sejarah Ahlul Bait

Kisah puasa 3 hari Ahlul Bait

Allah berfirman: “Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim, dan orang yang ditawan. (Mereka hanya berkata), “Sesungguhnya kami memberi makanan kepadamu hanyalah untuk mengharapkan keridaan Allah, kami tidak menghendaki balasan dan tidak pula (ucapan) terima kasih darimu. Sesungguhnya kami takut kepada Tuhan kami pada suatu hari yang (di hari itu) orang-orang bermuka masam penuh kesulitan” Maka (karena keyakinan dan amal itu) Allah memelihara mereka dari kesusahan hari itu, dan memberikan kepada mereka kejernihan (wajah) dan kegembiraan hati.” (Surah Al-Insan ayat 8-11) Suatu hari Imam Hasan as dan Imam Husain as sakit. Keduanya merupakan bunga hati Rasulullah saw. Ketika Nabi mendengar kabar sakitnya mereka, beliau bersama sebagian sahabat menjenguknya...
Sejarah Ahlul Bait

Keridhaan sang ibu di saat kematian anak

Seorang pemuda berada dalam keadaan Sakaratul Maut dan menghembuskan nafas terakhirnya. Saat itu Rasulullah saw hadir di sampingnya. Rasulullah saw berkata kepada pemuda itu, “Wahai anak muda, ucapkanlah Laa ilaha illallah (Tiada Tuhan selain Allah swt).” Pemuda itu hendak mengucapkan apa yang diperintahkan Rasulullah saw. Namun ia tidak berdaya, seakan lidahnya tidak bisa bergerak. Rasulullah saw diam sejenak. Lalu bertanya kepada orang-orang di sekitarnya, “Apakah ibu pemuda ini masih ada?” Seorang wanita yang ada di duduk di sanding kepala pemuda itu berkata, “Aku ibunya.” Rasulullah saw bertanya, “Apakah engkau ridha terhadap anakmu ini?” “Tidak. Selama enam tahun terakhir ini aku tidak pernah berbicara dengannya,” jawab ibu pemuda itu. Rasulullah saw berkata, “Ridhailah dia.” ...
Sejarah Ahlul Bait

Didoakan untuk menjadi kaya

Ada seseorang yang bernama Tsa’lab. Ia cukup rajin beribadah, ikut shalat berjamaah di masjid bersama nabi, dan juga tak pernah ketinggalan shalat Jum’at. Ia termasuk orang yang miskin. Oleh karena itu, pada suatu saat ia meminta Rasulullah saw untuk mendoakannya agar bisa menjadi orang yang kaya. Rasulullah sebenarnya enggan untuk mendoakannya agar menjadi kaya. Namun beliau bersedia mendoakannya, dan ternyata doanya terkabul. Tsa’lab mendapat rejeki untuk memelihara kambing-kambing. Lambat laun, tak terasa kambing-kambingnya berkembang biak dan menjadi banyak; sampai-sampai ia kesulitan menghitungnya. Semakin hari ia semakin sibuk, ia mulai jarang kelihatan di masjid. Sampai akhirnya ia sama sekali tak pernah terlihat di masjid untuk shalat jama’ah dan juga di shalat Jum’at. Rasulul...
Dukung Kami Dukung Kami