Sabtu, September 13

Inspirasi

Jika tidak bisa dikerjakan semua, bukan berarti ditinggalkan semuanya
Inspirasi

Jika tidak bisa dikerjakan semua, bukan berarti ditinggalkan semuanya

Prinsip "do it all or not at all" (kerjakan semua atau tidak sama sekali) memang bertentangan secara makna dengan perkataan Imam Ali bin Abi Thalib (as) yang diriwayatkan dalam Nahjul Balaghah: "Jika tidak bisa dikerjakan semua, bukan berarti ditinggalkan semua." Perbedaan Prinsip Keduanya: "Do it all or not at all" Prinsip ini cenderung perfeksionis dan ekstrem. Jika seseorang tidak bisa melakukan sesuatu secara sempurna (100%), maka lebih baik tidak usah dilakukan sama sekali. Risikonya: Menghambat kemajuan, menyebabkan penundaan, atau kehilangan kesempatan karena takut tidak sempurna. Perkataan Imam Ali (as) Mengajarkan keseimbangan dan realistis. Jika tidak bisa melakukan sesuatu secara penuh, lakukan semampunya (me...
Belajar Toleransi dari Imam Ja’far ash-Shadiq (as): Teladan Persatuan Umat Islam
Akidah Syiah, Inspirasi

Belajar Toleransi dari Imam Ja’far ash-Shadiq (as): Teladan Persatuan Umat Islam

PendahuluanDi tengah meningkatnya polarisasi di dunia Islam, ajaran Imam Ja'far ash-Shadiq (as) tentang persatuan dan toleransi menjadi relevan lebih dari sebelumnya. Sebagai pemimpin spiritual dan intelektual, Imam Shadiq (as) tidak hanya mengajarkan doktrin Syiah, tetapi juga menunjukkan bagaimana berinteraksi dengan penuh hormat kepada muslim non-Syiah. Sikap Imam Shadiq terhadap Ulama Non-Syiah Menghormati Perbedaan Imam Shadiq (as) sering berdiskusi dengan ulama Sunni seperti Abu Hanifah dan Malik bin Anas. Kedekatan ini membuat mereka tidak menyadari bahwa beliau adalah pemimpin mazhab yang berbeda. Malik bin Anas, pendiri mazhab Maliki, pernah memuji:"Tidak ada mata yang melihat, telinga yang mendengar, atau hati yang membayangkan seseorang lebih mulia daripada Ja'far bin...
Jangan Pernah Meremehkan Orang Lain!
Inspirasi, Kisah Ahlul Bait dan Sejarah

Jangan Pernah Meremehkan Orang Lain!

Suatu hari, Imam Ja’far ash-Shadiq (as) bersama beberapa sahabatnya melakukan perjalanan ke Mekah untuk menunaikan ibadah haji. Di tengah perjalanan, mereka berhenti sejenak untuk beristirahat. Tiba-tiba, Imam ash-Shadiq (as) bertanya kepada mereka, “Mengapa kalian meremehkan kami?” Salah seorang sahabat bangkit dan berkata, “Wahai putra Rasulullah! Kami berlindung kepada Allah dari sikap tidak menghormati atau mengabaikan perintahmu.” Namun, Imam ash-Shadiq (as) menjawab, “Justru engkau salah satu dari mereka.” Orang itu terkejut dan berkata, “Demi Allah, aku tidak pernah bersikap tidak sopan.” Imam (as) kemudian menjelaskan, “Celaka engkau! Ketika kita melewati dekat Juhfah, ada seorang lelaki yang meminta tumpangan, tetapi engkau mengabaikannya. Engk...
Kisah Nabi Yahya (AS) dan Iblis: Pelajaran tentang Menjaga Diri dari Godaan Nafsu
Inspirasi, Kisah Ahlul Bait dan Sejarah

Kisah Nabi Yahya (AS) dan Iblis: Pelajaran tentang Menjaga Diri dari Godaan Nafsu

Suatu hari, Imam Shadiq (AS) menceritakan sebuah kisah kepada Hafsh bin Ghiyats: Iblis suatu ketika menampakkan diri di hadapan Nabi Yahya (AS) dengan banyak tali tergantung di lehernya. Melihat hal itu, Nabi Yahya (AS) pun bertanya, "Apa ini semua?" Iblis menjawab, "Ini adalah tali-tali syahwat dan keinginan nafsu manusia. Dengan ini, aku menjerat dan menyesatkan mereka." Nabi Yahya (AS) kemudian bertanya lagi, "Apakah ada bagian dari tali itu yang untukku?" Iblis menjawab, "Terkadang engkau makan terlalu banyak, sehingga aku berhasil melalaikanmu dari shalat dan mengingat Allah." Mendengar hal itu, Nabi Yahya (AS) pun bersumpah, "Demi Allah, mulai sekarang aku tidak akan pernah lagi mengisi perutku sampai kenyang!" Iblis kemudian berkata, "...
Dukung Kami Dukung Kami