Khurafat: Akar Kebodohan dan Alat Penjajahan
Khurafat (takhayul) adalah keyakinan irasional yang tumbuh subur di tanah kebodohan. Musuh-musuh kemanusiaan dengan sengaja menyirami khurafat ini agar mudah menguasai masyarakat yang tidak berilmu. Namun, agama—khususnya melalui Imam Mahdi (as)—selalu menjadi ancaman bagi para penindas. Itulah mengapa mereka berusaha melemahkan iman umat dengan menyusupkan khurafat, termasuk dalam narasi tentang kemunculan Imam Zaman (as).
Apa Itu Khurafat?
Khurafat adalah keyakinan tanpa dasar yang bertentangan dengan akal sehat dan ajaran agama murni. Contohnya:
- Mengaitkan peristiwa alam dengan takhayul (seperti gerhana matahari saat wafatnya putra Nabi SAW, yang kemudian dibantah oleh Rasulullah sendiri).
- Menganggap ritual suatu agama sebagai “kebodohan”, padahal yang salah adalah interpretasi yang menyimpang, bukan ajaran aslinya.
Khurafat sering disisipkan ke dalam agama untuk merusak pemahaman umat.
Khurafat tentang Imam Mahdi (as)
Beberapa contoh khurafat yang beredar:
- Imam Mahdi Akan Menghancurkan Teknologi
- Sebagian orang mengklaim bahwa kedatangan Imam Mahdi (as) akan mengembalikan dunia ke zaman primitif. Padahal, hadis sahih justru menyatakan bahwa di era beliau, ilmu pengetahuan akan berkembang pesat (25 dari 27 huruf ilmu akan terungkap).
- Imam Mahdi sebagai Figur Kejam
- Ada riwayat palsu yang menggambarkan Imam Mahdi (as) sebagai pembantai massal. Faktanya, beliau adalah manifestasi rahmat dan keadilan, bukan kekerasan.
- Harus Menunggu Dunia Penuh Kejahatan
- Sebagian meyakini bahwa Imam Mahdi (as) hanya akan muncul jika dunia sudah hancur total. Padahal, tugas kita adalah mempersiapkan lahirnya pemerintahan beliau dengan menjadi pribadi saleh, bukan pasif menunggu kehancuran.
- Klaim Bertemu atau Menjadi Wakil Imam Mahdi
- Banyak penipu mengaku sebagai “perantara” Imam Zaman, padahal sejak masa ghaib kubra (setelah wafatnya Ali bin Muhammad Samuri), tidak ada lagi perantara khusus.
- Perayaan 9 Rabiul Awal yang Tidak Jelas Dasarnya
- Sebagian merayakan tanggal ini sebagai hari kematian Umar bin Khattab, meski tidak ada bukti valid. Ini bisa memecah belah umat Islam.
Bagaimana Menghindari Khurafat?
- Mempelajari Hadis Sahih
- Hanya merujuk pada riwayat dari sumber terpercaya (Ahlul Bait dan ulama yang diakui).
- Menggunakan Akal Sehat
- Ajaran Islam tidak bertentangan dengan logika. Jika suatu klaim terdengar tidak masuk akal, perlu dikritisi.
- Waspada terhadap Narasi yang Memecah Belah
- Musuh Islam sering menggunakan khurafat untuk menciptakan perpecahan.
Kesimpulan
Menanti Imam Mahdi (as) adalah tentang mempersiapkan diri, bukan terjebak mitos. Dengan ilmu dan ketakwaan, kita bisa membedakan antara ajaran murni dan khurafat.
“Barangsiapa mati tanpa mengenal Imam Zamannya, maka ia mati seperti kematian jahiliyah.” (Hadis Nabi SAW)
Mari menjadi generasi yang cerdas, kritis, dan siap menyambut keadilan sejati di bawah panji Imam Mahdi (as).
Sumber: Dirangkum dari artikel asli berbahasa Farsi tentang khurafat dan Imam Zaman (ajf): https://mahdaviat.ir/khorafat-marbot-be-zohor/