Sabtu, September 13

Kisah Nabi Yahya (AS) dan Iblis: Pelajaran tentang Menjaga Diri dari Godaan Nafsu

Suatu hari, Imam Shadiq (AS) menceritakan sebuah kisah kepada Hafsh bin Ghiyats:

Iblis suatu ketika menampakkan diri di hadapan Nabi Yahya (AS) dengan banyak tali tergantung di lehernya. Melihat hal itu, Nabi Yahya (AS) pun bertanya, “Apa ini semua?”

Iblis menjawab, “Ini adalah tali-tali syahwat dan keinginan nafsu manusia. Dengan ini, aku menjerat dan menyesatkan mereka.”

Nabi Yahya (AS) kemudian bertanya lagi, “Apakah ada bagian dari tali itu yang untukku?”

Iblis menjawab, “Terkadang engkau makan terlalu banyak, sehingga aku berhasil melalaikanmu dari shalat dan mengingat Allah.”

Mendengar hal itu, Nabi Yahya (AS) pun bersumpah, “Demi Allah, mulai sekarang aku tidak akan pernah lagi mengisi perutku sampai kenyang!”

Iblis kemudian berkata, “Demi Allah, aku pun mulai sekarang tidak akan pernah lagi menasihati seorang Muslim yang bertauhid.”

Di akhir kisah ini, Imam Shadiq (AS) bersabda, “Wahai Hafsh, demi Allah, Ja’far dan keluarga Ja’far wajib untuk tidak pernah mengisi perut mereka hingga kenyang.”

Pelajaran dari Kisah Ini:

  1. Bahaya Makan Berlebihan – Nabi Yahya (AS) menyadari bahwa makan terlalu banyak bisa melalaikan ibadah dan mengingat Allah. Hal ini mengingatkan kita untuk selalu menjaga kesederhanaan dalam urusan duniawi.
  2. Tipu Daya Iblis – Iblis menggunakan berbagai cara untuk menyesatkan manusia, termasuk melalui hal-hal yang tampak sepele seperti nafsu makan.
  3. Komitmen untuk Ibadah – Nabi Yahya (AS) langsung mengambil tindakan tegas setelah mengetahui celah yang digunakan Iblis untuk menjerumuskannya. Ini menjadi teladan bagi kita untuk segera memperbaiki diri jika menemukan kelemahan.
  4. Pesan Imam Shadiq (AS) – Imam menekankan pentingnya menjaga diri dari sikap berlebihan, khususnya dalam makan, sebagai bentuk ketaatan dan kewaspadaan terhadap godaan setan.

Semoga kisah ini menjadi pengingat bagi kita semua untuk senantiasa menjaga keseimbangan antara kebutuhan jasmani dan rohani, serta selalu waspada terhadap tipu daya Iblis.

Aamiin.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Dukung Kami Dukung Kami