Suatu hari, Imam Ja’far ash-Shadiq (as) bersama beberapa sahabatnya melakukan perjalanan ke Mekah untuk menunaikan ibadah haji. Di tengah perjalanan, mereka berhenti sejenak untuk beristirahat. Tiba-tiba, Imam ash-Shadiq (as) bertanya kepada mereka, “Mengapa kalian meremehkan kami?”
Salah seorang sahabat bangkit dan berkata, “Wahai putra Rasulullah! Kami berlindung kepada Allah dari sikap tidak menghormati atau mengabaikan perintahmu.”
Namun, Imam ash-Shadiq (as) menjawab, “Justru engkau salah satu dari mereka.”
Orang itu terkejut dan berkata, “Demi Allah, aku tidak pernah bersikap tidak sopan.”
Imam (as) kemudian menjelaskan, “Celaka engkau! Ketika kita melewati dekat Juhfah, ada seorang lelaki yang meminta tumpangan, tetapi engkau mengabaikannya. Engkau bahkan tidak menoleh, seolah ia tak berharga.”
Kemudian, Imam ash-Shadiq (as) menegaskan, “Demi Allah, barangsiapa merendahkan seorang mukmin, sesungguhnya ia telah merendahkan kami. Dan siapa yang meremehkan hak seorang mukmin, berarti ia telah melanggar hak Allah.”
Pelajaran Berharga
Kisah ini mengajarkan kita bahwa setiap manusia memiliki martabat yang harus dihormati. Meremehkan orang lain, apalagi mengabaikan mereka yang membutuhkan, bukan hanya menyakiti hati mereka, tetapi juga melukai nilai-nilai kemanusiaan yang dijunjung tinggi dalam agama.
Seringkali, tanpa sadar, kita bersikap acuh terhadap orang di sekitar—pengemis di jalan, tukang sapu, atau bahkan teman yang membutuhkan perhatian. Padahal, setiap sikap kita terhadap sesama adalah cerminan penghargaan kita kepada Sang Pencipta.
Refleksi Diri
- Apakah kita pernah mengabaikan orang yang membutuhkan bantuan?
- Sudahkah kita menghargai setiap orang, tanpa memandang status sosialnya?
- Bagaimana sikap kita ketika melihat seseorang yang terpinggirkan?
Mari kita berusaha untuk selalu rendah hati, peduli, dan tidak meremehkan siapapun. Karena dalam pandangan Allah, kemuliaan seseorang bukan terletak pada harta atau jabatan, tetapi pada ketakwaan dan akhlaknya.
“Barangsiapa menghina saudaranya yang muslim, maka sungguh ia telah merusak agamanya sendiri.” (Hadis Nabi SAW)
Semoga kisah ini menginspirasi kita untuk menjadi pribadi yang lebih baik, penuh empati, dan selalu menghormati sesama. Aamiin.